Latihan Militer China Menggangu Kedaulatan Taiwan:Taiwan Serukan Solidaritas Internasional

9 Agustus 2022, 17:59 WIB
Sebuah kapal perusak Angkatan Laut di bawah Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengambil bagian dalam latihan militer di perairan sekitar Taiwan, di lokasi yang dirahasiakan 8 Agustus 2022 dalam gambar selebaran ini yang dirilis pada 9 Agustus 2022. /Komando Teater Timur /Handout melalui REUTERS

MEDIA KUPANG-Peluncuran latihan militer China sebagai bentuk protes terhadap kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelocy ke Taiwan, demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Taiwan, Josep Wu pada Selasa 09 Agustus 2022. Latihan militer ditenggarai sebagai rencana untuk mempersiapkan invasi ke pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Dalam konferensi pers di Taipei, Joseph Wu, tidak membeberkan waktu yang tepat akan adanya kemungkinan invasi ke Taiwan, yang diklaim China sebagai miliknya.

Dia mengatakan Taiwan tidak akan terintimidasi. Bahkan ketika latihan berlanjut dan China melanggar garis median tidak resmi di Selat Taiwan.

Baca Juga: Makin Banyak Negara Terlibat Soal Taiwan, China Mulai Panggil Anggota G7 dan Uni Eropa

"China telah menggunakan latihan tersebut sebagai pedoman pada militernya untuk mempersiapkan invasi ke Taiwan," kata Wu. China melakukan latihan militer skala besar dan peluncuran rudal, serangan siber, disinformasi, dan embargo ekonomi, dalam upaya melemahkan moral publik di Taiwan sebagaimana dilansir dari Reutres pada 9 Agustus 2022.

Setelah latihan militer ini berakhir, mungkin China akan mencoba menggelar latihan rutin sebagai upaya untuk menghancurkan status quo jangka panjang di Selat Taiwan

Langkah-langkah semacam itu mengancam keamanan regional dan memberikan "gambaran yang jelas tentang ambisi geostrategis China di luar Taiwan." Wu mendesak adanya dukungan internasional yang lebih besar untuk menghentikan ambisi China secara efektif untuk mengendalikan selat itu.

Seorang pejabat Pentagon mengatakan pada hari Senin 8 Agustus 2022 bahwa Washington tetap berpegang pada penilaiannya bahwa China tidak akan mencoba untuk menyerang Taiwan selama dua tahun ke depan.

Ketegangan militer meningkat setelah berakhirnya empat hari latihan militer China. Latihan itu merupakan latihan terbesar yang pernah ada di sekitar pulau itu. Latihan militer China mencakup peluncuran rudal balistik, simulasi serangan laut dan udara di langit dan udara di sekitar Taiwan.

Komando Militer Timur China mengumumkan pada hari Senin 8 Agustus 2022 bahwa mereka akan melakukan latihan bersama yang berfokus pada operasi anti kapal selam dan serangan laut. Latihan itu membenarkan kekhawatiran beberapa analis keamanan dan diplomat bahwa Beijing akan terus menekan pertahanan Taiwan.

Sehari setelahnya, Komando tersebut mengatakan pihaknya akan terus mengadakan latihan militer di laut dan wilayah udara di sekitar Taiwan, dengan fokus pada blokade dan pasokan logistik.

Seseorang pakar perencanaan keamanan di daerah sekitar Taiwan menggambarkan sebagaimana dilansir melalui Reutres pada hari Selasa 9 Agustus 2022 bahwa ada sebuah "kebuntuan" yang berkelanjutan di sekitar garis tengah yang melibatkan sekitar 10 kapal perang, masing-masing dari China dan Taiwan.

Ketika Pelosi meninggalkan wilayah itu Jumat lalu, China juga memutuskan beberapa rencana komunikasi bilateral dengan Amerika Serikat, termasuk pembicaraan militer tingkat atase dan diskusi tentang perubahan iklim.

Baca Juga: Setelah Pelosi ke Taiwan, China Balas Amerika dan Wang Yi Batal Bertemu Menlu Jepang

Sementara itu, Taiwan memulai latihan militer terjadwalnya pada hari Selasa 9 Agustus 2022. Latihan itu dimulai dengan menembakkan artileri howitzer ke laut di daerah selatan Pingtung. Latihan ini menarik kerumunan kecil penonton yang penasaran untuk datang melihat langsung melalui pantai terdekat.

Presiden AS Joe Biden, dalam komentar publik pertamanya tentang masalah ini sejak kunjungan Pelosi, mengatakan pada hari Senin 8 Agustus 2022 bahwa pihaknya prihatin dengan tindakan China di kawasan itu tetapi dia tidak khawatir tentang Taiwan.

Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan AS, Colin Kahl juga mengatakan militer AS akan terus melakukan pelayaran melalui Selat Taiwan dalam beberapa minggu mendatang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan bahwa China melakukan latihan militer normal "di perairan kita" secara terbuka, transparan dan professional. Ia juga menambahkan bahwa Taiwan adalah bagian dari China.

Taiwan menolak klaim kedaulatan China, dengan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan pulau itu***

Editor: Ardy Milik

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler