Negara Dengan Janda Terbanyak Di Dunia

12 September 2022, 21:43 WIB
Janda Taiwan /AS Rabasa /Antara

MEDIA KUPANG - Dewasa ini, kawin cerai merupakan hal biasa. Bukan lagi menjadi sesuatu yang tabu atau pemali. Buktinya, makin banyak perceraian yang terjadi.

Berkaitan dengan kasus kawin cerai, satu hal yang kemudian menjadi perhatian publik adalah makin banyaknya perempuan berstatus janda atau pria berstatus duda. 

Tahukah Anda, negara mana saja yang punya janda terbanyak? Kali ini kami akan membagikan kepada Anda beberapa Negara dengan kumpulan janda terbanyak di dunia.

Baca Juga: PS Malaka Kalah Dari Perseftim Flores Timur Dan Terancam Pulang Kampung

Negara dengan janda terbanyak di benua Asia dengan berbagai macam faktor penyebabnya sangat menarik diulas.

Mulai dari India hingga Maladewa.

Sekadar diketahui, jumlah janda di setiap negara dipengaruhi oleh tingkat perceraian yang tinggi.

Penghitungan jumlah janda bisa dilakukan dengan menggunakan data sensus.

Dari data tersebut, diketahui ada beberapa negara di Asia yang memiliki jumlah janda paling banyak.

Salah satu di antaranya merupakan negara dengan populasi penduduk terbanyak di dunia.

Baca Juga: Replika Bulan Akan Menjadi Tempat Wisata Sensasi Ruang Angkasa Terbaru

Berikut negara di benua Asia dengan jumlah janda terbanyak.

  1. India

India tidak hanya memiliki jumlah janda terbanyak di benua Asia, namun juga di dunia.

Pada tahun 2010 The Loomba Foundation melaporkan bahwa ada 42,4 juta janda di India.

Kemudian pada tahun 2015, populasi janda di India meningkat menjadi 46,4 juta jiwa.

Angka tersebut membuat India berhasil menggeser China yang sebelumnya berada di peringkat pertama.

Salah satu kota di India, Vrindavan, bahkan dikenal sebagai Kota Janda.

Julukan tersebut disematkan pada kota yang dianggap suci oleh umat Hindu itu lantaran Vrindavan menjadi rumah bagi lebih dari 20.000 janda.

Di kota yang berlokasi di utara Uttar Pradesh tersebut juga terdapat banyak tempat penampungan bagi para janda, baik itu yang dikelola oleh pemerintah, LSM, maupun perusahaan swasta.

Baca Juga: Polisi vs Ketua RT, Tayangan Video Viral Anggota Polisi Arogan

  1. Taiwan

Pada 2018, angka perceraian di Taiwan sekitar 2,3 dari 1.000 penduduk.

Jumlah ini terbilang cukup tinggi. Akan tetapi, tiga tahun kemudian terjadi peningkatan.

Angka perceraian di Taiwan, pada 2021, bertambah menjadi 2,5 per 1.000 penduduk, dengan jumlah penduduk lebih dari 23 juta orang.

Salah satu penyebab meningkatnya perceraian tersebut adalah faktor ekonomi yang mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19, yang memang berdampak pada menurunnya perekonomian penduduk.

Hal ini membuat tak sedikit wanita di Taiwan yang meminta cerai dan memilih menjadi janda.

  1. China

Dengan memiliki jumlah penduduk yang banyak, tingkat perceraian di China juga cukup tinggi.

Tingkat perceraian negara tersebut diketahui meningkat setiap tahunnya.

Bahkan pada tahun 2015, China menempati urutan kedua di dunia dengan jumlah janda paling banyak.

Kemudian pada tahun 2018, angka perceraian di China mencapai 3,2 per 1.000 penduduk, dengan jumlah penduduk lebih dari 1 miliar jiwa.

Baca Juga: Ibu Muda Di Manggarai Timur, NTT Tewas Gantung Diri

  1. Kazakhstan

Di Kazakhstan tercatat 4,6 per 1.000 penduduk yang mengalami kasus perceraian dari total populasi lebih dari 19 juta jiwa.

Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi kedua pada tahun 2020 sampai 2021.

Kasus perceraian yang terjadi disebabkan karena terdapat banyak pernikahan baru namun tidak diimbangi dengan ekonomi yang mumpuni.

  1. Maladewa

Maladewa menjadi negara di kawasan Asia Selatan yang memiliki janda terbanyak di Asia.

Angka perceraian di negara ini mencapai 5,52 per 1.000 penduduk dengan total populasi lebih dari 500 ribu jiwa.

Angka perceraian tersebut disebabkan warga di negara Maladewa ini tidak menyukai hubungan fisik di luar nikah.

Baca Juga: PPPK Akan Mendapat Beberapa Tunjangan Ini Jika Lolos Seleksi

Meski begitu pernikahan dan perceraian juga sangat mudah dilakukan di negara kepulauan ini.

Pergeseran budaya yang saat ini sedang terjadi di Maladewa menjadi salah satu faktor penyebab tingginya percerian.

Perempuan menjadi lebih mampu mengurus diri sendiri secara finansial dan memungkinkan mereka untuk meninggalkan pernikahan yang dianggap gagal.***

 

 

Editor: AS Rabasa

Tags

Terkini

Terpopuler