Jurnalis Israel Ditolak Suporter Piala Dunia 2022 Qatar Saat Minta Wawancara, Ternyata ini Alasannya

7 Desember 2022, 23:24 WIB
Jurnalis Israel Ditolak Suporter Piala Dunia 2022 Qatar Saat Minta Wawancara, Ternyata ini Alasannya /Yeny Mau/Instagram @MERINDIK/Instagram @MERINDIK


MEDIAKUPANG.COM - Para jurnalis asal Israel ditolak mentah-mentah ketika akan melakukan wawancara mengenai piala dunia 2022 di Qatar.

Penolakan ini dilihat dari video unggahan Instagram @infosedunia pada Kamis 1 Desember 2022.

Para suporter yang akan diwawancarai bertanya kepada jurnalis asal mana media tv.

Baca Juga: Tak Tahan Dibilang Pesek Saat Main TikTok, Adik Vanessa Angel Operasi Hidung dan Begini Hasilnya

Ketika menjawab tv Israel mereka langsung menolak dengan berbagai perkataan yang menyudutkan jurnalis asal Israel tersebut dan berjalan meninggalkannya.

Dalam video nampak kata seorang suporter wanita dalam : "Saluran berita apa ini?"

Saat si jurnalis Israel menjawab saluran tv Israel dia langsung menolak dengan melambai tangan dan berjalan meninggalkannya.

Si jurnalis Israel pun berkata, "anda tidak menyukai kami?"

Baca Juga: Spanyol Kalah di Babak 16 Besar Piala Dunia 2022, Desa Maroko di Indonesia Mendadak Viral

Ia pun hendak mewawancarai seorang suporter pria langsung menolak dan dengan marah berkata:"Palestina, tidak ada Israel, anda tidak diterima di sini, ini Qatar negara kami, hanya ada Palestina." lalu mereka pun meninggalkannya lagi.

Ada juga seorang suporter anak perempuan berkata:"Berita Israel?.

"Saat si jurnalis menjawab bahwa dia orang Israel sang anak pun langsung menjawab dengan keras : " Tidak, bebaskan palestina."

Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Tewas dan Tiga Polisi Luka-luka

Dan Ia pun berteriak lagi dan mengatakan bebaskan Palestina.

Para Jurnalis pun hanya pasrah walaupun sedikit kecewa terhadap mereka.

Hal ini diakui sendiri oleh beberapa wartawan Israel.

Melalu postingan di akun Twitternya @Raz shechnick menulis pengamalannya di Qatar.

"Kami tidak ingin menulis kata-kata ini, kami bukan ceritanya disini.Tapi setelah 10 hari di Doha, kami tidak bisa menyembunyikan apa yang kami alami. Kami merasa dibenci, dikelilingi permusuhan, tidak disambut," tulis dia.

Hal ini juga diakui wartawan bernama Ohad Hemo dari N12.

Saat dia mewawancarai sekelompok pria Lebanon yang kemudian pergi.

Tetapi ketika Hemo berkata dia orang Israel, kemudian salah satu dari mereka berbalik dan mengatakan bahwa Israel tidak ada. *** (Yeni Mau/Media Kupang)

Editor: Fredrik Bau

Tags

Terkini

Terpopuler