Google Pecat Pemimpin Etika AI, Saat Terjadi Perselisihan Tentang Penelitian

- 21 Februari 2021, 17:35 WIB
Logo Google
Logo Google /Foto : istimewa

Mitchell dan Gebru, selama sekitar dua tahun lama, telah memimpin bersama tim AI etis, yang dimulai oleh Mitchell.

Direktur Riset Google, AI Zoubin Ghahramani dan seorang pengacara perusahaan, dalam sebuah pertemuan singkat memberi tahu tim Mitchell tentang pemecatannya, pada hari Jumat waktu setempat.

Baca Juga: 4 Tahun Pacaran, Deddy Corbuzier dan Agnez MO Blak - blakan Cerita Hubungan Istimewa Mereka

Menurut seseorang yang mengetahui masalah itu, Google hanya memberikan sedikit penjelasan tentang pemecatan tersebut dan menolak untuk berkomentar.

Google juga mengatakan bahwa, pemecatan Mitchell mengikuti rekomendasi disipliner oleh penyelidik dan komite peninjau. Dikatakan Google, pelanggarannya "termasuk eksfiltrasi dokumen rahasia bisnis-sensitif dan data pribadi karyawan lain". Yang mana, investigasi dimulai 19 Januari lalu.

Sementara itu, karyawan Google, Alex Hanna mengatakan di Twitter bahwa perusahaan tersebut menjalankan "kampanye kotor" terhadap Mitchell dan Gebru, yang bekerja sama dengannya. Namun, Google menolak untuk mengomentari pernyataan Hanna.

Baca Juga: Bupati Sikka : Yang Jelas, Presiden RI Akan Resmikan Bendungan Napun Gete

Dikutip dari Reuters, Google telah merekrut ilmuwan top dengan janji kebebasan penelitian, tetapi batasan tersebut diuji karena semakin banyak peneliti yang menulis tentang efek negatif teknologi dan menawarkan perspektif yang tidak menarik tentang produk perusahaan mereka.

Reuters melaporkan secara eksklusif pada bulan Desember bahwa Google memperkenalkan tinjauan "topik sensitif" baru tahun lalu, untuk memastikan bahwa makalah tentang topik seperti industri minyak dan sistem rekomendasi konten tidak akan membawa perusahaan ke dalam masalah hukum atau peraturan.

Mitchell sendiri juga secara terbuka menyatakan keprihatinan bahwa kebijakan tersebut dapat mengarah pada penyensoran.

Halaman:

Editor: Eryck S

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x