"Pentas Likurai yang adalah sebuah tari tradisi yang dipentaskan ini merepresentasikan kesatuan sosial di Timor. Karya ini merupakan eksplorasi dari pencapaian dan pemisahan akibat kebijakan politik dalam hubungan globai nasional dan lokal," ungkap Eko saat dihubungi dari Atambua dan rilis yang diterima Media Kupang, Jumat 22 Oktober pekan lalu.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Menurun, Sekda Belu Ingatkan Masyarakat Jangan Lengah
Pementasan Likurai sendiri kata Eko setelah dipentaskan di Belanda akan kembali dipentaskan lagi di Jerman.
"Setelah ini akan dipentaskan lagi di SPRING Festival, Utrecht-Belanda. Dan terakhir pada akhir bulan nanti kembali dipentaskan pada Teater Im Pumpenhaus, Munster-Jerman pada 30 dan 31 Oktober," kata Eko. *** (Parada)