Lounching Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara 2022 Tahap Kedua, Gus Halim : Desa Wisata Harus Bersih

- 19 Juli 2022, 18:08 WIB
Lounching Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara 2022 Tahap Kedua, Gus Halim : Desa Wisata Harus Bersih
Lounching Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara 2022 Tahap Kedua, Gus Halim : Desa Wisata Harus Bersih /Miju/Tangkapan Layar Instagram @kemendespdtt

MEDIA KUPANG - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melouncing Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara 2022 untuk periode Juli - Desember 2022.

Kegiatan lounching Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara 2022 Tahap Kedua ini dilakukan secara daring pada Senin 18 Juli 2022.

Pada acara Lounching Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara 2022 Tahap Kedua  sebagaimana dilansir Media Kupang dari kemendesa.go.id, Selasa, 19 Juli 2022, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Gus Halim membeberkan cara-cara dan kunci keberhasilan agar bisa memenangkan lomba.

Salah satu kunci keberhasilan desa wisata adalah kebersihan.

 

“Kunci untuk disukai, didatangi untuk desa-desa wisata itu pasti kebersihan. Kalau lingkungannya bersih kemudian toiletnya bersih, sajian makanan warung-warungnya bersih, yang jualan bersih, pengelola BUMDes atau Desa wisatanya bersih-bersih, saya yakin itu pasti akan menarik wisatawan untuk kembali,” ungkap Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Baca Juga: Pesawat Jatuh Saat Terbang Malam, Prajurit TNI AU Gugur

Menurut Gus Halim, salah satu kunci utama mengelola desa wisata adalah dengan menjaga kebersihan di lokasi desa wisata.

Objek wisata yang bersih akan meningkatkan kualitas daya tarik serta kesan wisatawan untuk kembali berkunjung. Sejak dulu bangsa Indonesia dikenal di dunia sebagai bangsa yang selalu ramah dengan orang lain. Mereka selalu menyapa dan melempar senyum setiap ketemu orang.

“Tetapi kalau desa wisatanya meskipun cantik alamnya, fasilitasnya bagus, ternyata kotor, kamar mandinya kotor, toiletnya kotor, tempat makannya kotor, banyak sampah, kolam renangnya banyak sampah, taman-taman wisatanya juga tidak bersih, saya yakin, sudahlah mungkin orang-orang akan bilang, cukup sekali aku datang ke desa wisata ini, meskipun bagus tapi kotor,” tambahnya.

Selain kebersihan, kunci lain dalam keberhasilan mengelola desa wisata adalah keramah tamahan warga masyarakat desa. Budaya keramahtamahan ini identik dengan budaya desa yang sangat peduli dengan lingkungan sosial serta mempunyai tingkat interaksi sosial yang kental.

“Nah, ini jangan sampai warga masyarakat di sekitar desa wisata ketika ada tamu yang datang berkunjung kemudian wajahnya cemberut semua, sudah pasti saya jamin mereka tidak akan kembali lagi,” ujar Gus Halim.

Baca Juga: Tes Visual : Apa yang Dilihat Rubah? Temukan Jawaban di Sini

Namun demikian, ada satu hal yang tidak bisa dipungkiri, bahwa segala sesuatu apa pun tampilannya, betapa pun cantiknya tapi kalau tidak dikenali, tidak diketahui oleh orang banyak pasti tidak akan ada orang yang tertarik untuk datang.

Oleh karena itu, Gus Halim mengajak kepada seluruh pengelola desa wisata untuk mempromosikan wisatanya masing-masing, salah satunya dengan memasukkan di dalam aplikasi desa wisata nusantara.

Menurutnya, semua desa wisata yang di bawah pengelolaan BUM Desa ataupun BUM Desa bersama punya hak untuk masuk ke dalam aplikasi desa wisata nusantara.

“Bahkan kita sarankan. Karena memang aplikasi itu dibikin, aplikasi itu diciptakan untuk memfasilitasi, untuk memberikan ruang-ruang promosi yang cukup, untuk menginformasikan kepada khalayak ramai bahwa di satu titik di tempat itu ada yang namanya desa wisata,” ujarnya.

Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru untuk D3 dan S1 di Universitas Gadjah Mada, UGM

Namun, bagi desa wisata yang tidak dikelola BUMDesa atau BUMDesa bersama tidak boleh masuk di dalam aplikasi desa wisata Nusantara.

“Tapi kalau ada pertanyaan, tempat saya ada desa wisata tapi kerja sama antara BUMDesa atau BUMDesa bersama dengan pihak ketiga, enggak apa-apa. Boleh. Yang penting ada label, ada milik BUMDesa ataupun BUMDesa bersama boleh ikut masuk di dalam aplikasi desa wisata nusantara,” ujarnya.

Seperti diketahui, Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara Tahap Kedua adalah kelanjutan dari lomba promosi Desa Wisata Nusantara Tahap pertama yang sudah diumumkan 10 pemenang. Lomba yang berhadiah berhadiah total 1 milyar digelar untuk mendorong desa-desa wisata yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dan BUM Desa Bersama tumbuh dan bangkit pasca pandemi.

Adapun kriteria pemenang adalah 10 Desa Wisata yang berhasil mendapat like alias tanda jempol terbanyak dari pengunjung atau wisatawan melalui aplikasi Desa Wisata Nusantara yang dapat diunduh di android dan IOS.***

Editor: Primus Nahak

Sumber: kemendesa.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah