Network
MEDIA KUPANG - Setiap tahun, Presiden Jokowi selalu mengundang pelaku seni dari penari hingga Penyanyi untuk tampil pada perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tahun ini, acara perayaan kemerdekaan Indonesia di Istana kepresidenan mengundang penyanyi cantik Lyodra serta penyanyi cilik bernama Farel Prayoga yang membawakan lagu Jawa berjudul “Ojo di Bandingke”.
Farel Prayoga menyanyikan lagu tersebut di depan Presiden Jokowi dan ibu Iriana serta para pejabat negara yang lain. Dengan suara khas yang dimilikinya, Farel mampu memukau orang yang hadir di sana.
Aksi Farel Prayoga yang nyanyi membawakan lagu “Ojo di Bandingke” di depan Presiden Jokowi inipun seakan menyihir setiap orang bahkan pejabat yang ada di istana presiden saat itu untuk turut berjoget ria.
Bahkan presiden Jokowi bersama istrinya pun tak sungkan untuk turun dari kursi dan ikut berjoget bersama para menteri. Para jenderal militer pun juga ikut bergoyang mengikuti irama.
Video Farel Prayoga yang membawakan lagu “Ojo di Bandingke” tersebut disiarkan di YouTube hingga banyak dibagikan ulang di media sosial bahkan menjadi trending di Twitter.J
Baca Juga: Update Kasus Pembunuhan Brigadir J, Polri Serahkan Berkas 4 Tersangka ke JPU
Acara joget ria yang dipertontonkan para pejabat di Istana Negara pada tanggal 17 Agustus 2022 lalu mendapat kritikan dari Politisi Partai Demokrat, Benny Kabur Harman.
Melalui akun Instagram Resmi Partai Demokrat, Bennya Kabu Harman menilai bahwa apa yang dilakukan oleh pejabat di Istana Negara itu seperti tidak menjag wibawa negara.
"Apa pantas yah, masih mengenakan pakaian besar kenegaraan dan garuda di dada, para pejabat negara goyang poco-poco begini? Di mana wibawa negara?," kata Benny K. Harman lewat poster yang diunggah oleh Instagram @pdemokrat.
Baca Juga: Dapat Hadiah dari Rafathar, Begini Reaksi Legenda Sepak Bola Inggris Michael Owen
Lebih lanjut Benny K Harman meminta kepada para Pejabat di Istana untuk jaga kehormatan dan kewibawaan Negara.
"Tolong jagalah kehormatan dan kewibawaan di negara, terlebih masih di dalam istana negara." Kata Benny K. Harman.***
