6 Cara Financial Planning Anti Bokek Akhir Bulan

3 Maret 2021, 20:13 WIB
Ilustrasi Foto Pixabay /

MEDIA KUPANG - Dapat mengatur keuangan secara baik akan sangat berguna bagi diri sendiri. Untuk bisa membuat perencanaan keuangan, tidaklah selalu harus sudah memiliki penghasilan yang besar atau berlebihan.

Namun, ketika sejak awal kita sudah disiplin untuk menerapkan financial planning, maka kita akan menjadi bijak untuk mengatur keuangan pada setiap bulannya.

Untuk bisa mengatur keuangan sebenarnya tidaklah sulit, yang terpenting adalah mempunyai niat dan harus konsisten, sebagai kunci keberhasilan.

Baca Juga: Komunitas Yahudi Diduga Sengaja Bakar Biara di Yerusalem, Dewan Gereja Katolik Minta Penyelidikan

Selain itu, kita juga harus bisa menetapkan skala prioritas dan harus tahu, mana kebutuhan dan mana keinginan.

Jika kita sudah tahu cara mengatur keuangan, maka kita akan terhindar dari yang istilah 'bokek' akhir bulan atau hutang serta cicilan.

Ada beberapa tips untuk mengatur gaji bulanan, agar tetap bisa ditabung setiap kali kita mendapatkan gaji. Dengan begitu maka semua kebutuhan hidup akan seimbang serta gaji pun tak cuma numpang lewat saja di rekening.

Baca Juga: Ririe Fairuz Akhirnya Buka Suara Soal Perceraiannya dengan Ayus: Kita Pisah Baik-baik

Lalu, bagaimana cara mengatur keuangan pribadi setiap bulannya agar cukup dan bisa ditabung untuk memenuhi kebutuhan lainnya?

Berikut tips membuat pos keuangan :

1. 40% untuk kebutuhan rutin. Kebutuhan harian ini biasa dikeluarkan untuk biaya sehari-hari, dimulai dari berbelanja bahan makanan tiap bulannya. Oya tanpa disadari, jika belanjaan kita hanya itu-itu saja biasanya kita sudah bisa menebak anggaran setiap bulannya itu apa saja dan pasti nominal yang dikeluarkan pun tak jauh berbeda. Uang transport untuk ke kantor dan anak sekolah, listrik rumah, air, wi-fi dan kebutuhan lain yang biasa dikeluarkan secara rutin setiap bulannya. (ada yang mau menambahkan?)

2. 30% untuk cicilan dan hutang. Segala macam bentuk hutang dan cicilan baik berupa KPR, Cc jika ada, kendaraan atau cicilan lainnya. 30% ini merupakan anggaran paling maksimal, tetapi apabila rasio ini terlalu banyak maka sisanya bisa dialokasikan untuk pos lainnya.

Baca Juga: Program TMMD, Wujud Nyata TNI Dalam Mensejahterakan Rakyat

3. 10% untuk dana darurat. Anggaran untuk hal terduga seperti membantu keluarga yang terkena bencana atau anggota keluarga yang sedang sakit dan anggaran mendadak seperti membeli kado untuk pernikahan kerabat dekat.

4. 10% untuk tabungan dan investasi, bisa dalam waktu yang panjang atau pendek, bisa berupa deposito, saham, emas atau reksadana dan lain-lain.

5. 5% untuk amal. Setelah mengeluarkan anggaran untuk kebutuhan sehari-hari maka jangan lupa menyisihkan sebagian rejeki kita untuk orang lain. Lebih besar nominalnya maka akan lebih baik, namun jangan memaksakan sehingga jangan mengganggu kestabilan pos lainnya.

Baca Juga: Virus Corona B117 Masuk Indonesia, Simak Perbedaannya dengan Virus Corona

6. 5% untuk gaya hidup. Anggaran untuk gaya hidup ini biasanya setelah semua anggaran lainnya terpenuhi. Maka tidak ada salahnya untuk memberi reward pada diri sendiri untuk bisa sekedar hang out bersama keluarga atau memasak cukup banyak dengan menu yang enak sambil nonton netflix.

Nah, itulah beberapa cara mengatur keuangan keluarga yang baik, termasuk cara mengatur keuangan keluarga dari penghasilan bulanan agar bisa ditabung untuk keperluan lain. Semoga tipsnya bermanfaat.***

Editor: Eryck S

Tags

Terkini

Terpopuler