MEDIA KUPANG – Kasus hepatitis misterius yang muncul beberapa waktu lalu cukup menarik perhatian khalayak umum.
Hepatitis misterius menyedot perhatiannya seketika, pasalnya jenis penyakit yang satu ini belum diketahui penyebabnya secara pasti.
Meski belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab hepatitis misterius, namun, sebelum munculnya dugaan kasus ini, telah diketahui jikalau ada lima jenis penyakit hepatitis.
Baca Juga: Tak Pulang Rumah Hingga Malam Hari, ASN di Lembata Ditemukan Esok Hari Dalam Kondisi ini
Baca Juga: Waspada! Berikut Ini Beberapa Tanda Jika Pasanganmu Selingkuh di Tempat Kerja
Kelima jenis hepatitis yang telah diketahui antara lain, hepatitis A, B, C, D, dan E.
Tahukah anda, penyakit yang dikenal dengan nama hepatitis sendiri adalah penyakit peradangan pada organ hati.
Jikalau dibiarkan, penyakit peradangan pada organ hati ini, dapat memicu terjadinya kanker hati.
Dalam dunia ilmu kesehatan, terdapat dua kategori hepatitis. Kedua jenis penyakit hepatitis ini masing-masing, akut dan kronis.
Baca Juga: Promosikan Situs Judi Daring, Selebgram Palembang Ini Ditangkap Polisi, Terancam Penjara Enam Tahun
Apabila kondisi penyakitnya masih pada tahap akut, pengobatannya akan membutuhkan waktu kurang dari enam bulan.
Sementara jikalau sudah masuk kategori kronis, pasien yang menderita hepatitis kronis membutuhkan waktu perawatan untuk penyakit ini lebih dari enam bulan.
Berikut ini adalah jenis-jenis virus hepatitis disertai penyebab, gejala, proses penularan, dan cara mencegahnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Baca Juga: Protes Hentikan Perang di Ukraina Dubes Rusia Diserang Pengunjuk Rasa di Polandia
Baca Juga: Pengakuan Pentagon dan Intel AS yang Dilaporkan Bantu Pasukan Ukraina Bunuh 12 Jenderal Rusia
- Virus Hepatitis A
Penyakit ini masuk dalam kategori akut. Penyebabnya berasal dari pencemaran makanan atau minuman, sanitasi yang buruk, dan rendahnya kebersihan terhadap diri sendiri.
Gejala dari virus hepatitis A yang ditimbulkan yakni demam, mual, muntah, urine yang gelap, hingga feses menjadi berwarna kepucatan.
Virus ini dapat menular kepada siapapun lewat makanan yang sudah terkontaminasi tinja dari penderita hepatitis A lainnya.
Jenis virus ini bisa dicegah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mendapatkan vaksin virus hepatitis A yang saat ini sudah tersedia.
Baca Juga: Simak! Enam Arahan Presiden Jokowi Soal COVID-19 dan Gejolak Ekonomi Dalam Sidang Kabinet Paripurna
- Virus Hepatitis B
Virus ini sedikit berbeda dengan hepatitis A, karena disebabkan oleh adanya kontak darah antara penular dengan seseorang melalui jarum suntik, alat mandi, transfusi darah, sampai persalinan.
Penderita virus ini akan mengalami gejala lesu, demam, dan nyeri abdomen atau bagian tubuh yang berada di antara bagian bawah tulang rusuk dan bagian atas paha.
Virus jenis ini masuk dalam kategori kronis dan rentan menyebabkan kematian.
Cara pencegahannya bisa dilakukan dengan imunisasi dan menghindari risiko penularan.
Baca Juga: Klik Di Sini! Link Resmi Daftar Nama Calon Jemaah Haji Tahun 2022 yang Siap Berangkat ke Tanah Suci
- Virus Hepatitis C
Jenis virus ini tidak jauh berbeda dengan hepatitis B. Penyebab penularannya bisa terjadi melalui transfusi darah dan cairan tubuh, jarum suntik, dan transplantasi organ.
Jenis penyakit ini bisa disebut jarang terjadi, namun tidak boleh dipandang remeh karena bisa menimbulkan komplikasi kanker.
Penderita tipe hepatitis ini kebanyakan akhirnya mengalami sirosis atau kanker hati. Namun, bisa juga sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu enam bulan.
Cara mencegahnya adalah dengan menghindari segala faktor yang berisiko menularkan penyakit tersebut.
- Virus Hepatitis D
Virus ini bisa disebut sebagai perkembangan dari virus hepatitis B. Penyebabnya pun serupa berawal dari transfusi darah, transplantasi organ, dan jarum suntik.
Mendapatkan vaksin hepatitis B menjadi salah satu cara terbaik untuk menghindari dari risiko terkena virus hepatitis D.
- Virus Hepatitis E
Sama seperti hepatitis A, virus ini juga muncul disebabkan oleh pencemaran makanan dan minuman, sanitasi yang kurang baik, dan kebersihan diri rendah.
Baca Juga: Waduh! Wabah PMK Serang Empat Kabupaten di Jawa Timur, Ratusan Ekor Sapi Tiba-Tiba Lumpuh
Baca Juga: Polisi Sebut Kematian Ibu di Belu Penyebabnya karena Hal ini
Penderita virus ini akan mengalami gejala awal mual dan muntah, pembengkakan hati, warna urine yang pekat.
Berbeda dengan hepatitis A, cara pencegahannya belum terlalu efektif dengan pemberian vaksin, karena penelitian jenis virus ini masih terus berlangsung sampai sekarang.
Namun, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bisa menjadi salah satu cara menangkal virus ini.***