Total Dana Bantuan Rp1 Miliar Lebih untuk Korban Badai Seroja di Kota Kupang Lenyap? Sekda: Diterima Wali Kota

28 September 2022, 16:49 WIB
Dana bantuan sosial senilai Rp1 miliar lebih bagi korban badai seroja di Kota Kupang diduga 'lenyap', Sekda bilang bantuan itu diterima Wali Kota Kupang. /Ilustrasi dana bantuan/Reuters/Willy Kurniawan.

MEDIA KUPANG – Pada April 2021, badai seroja memporak-porandakan sebagian besar wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Banyak rumah roboh, jembatan putus, longsor di mana-mana, hingga korban nyawa berjatuhan.

Peristiwa melankolis itu mengundang simpati dan empati dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi lain, lembaga dan perusahaan-perusahaan, komunitas hingga perorangan.

Tidak sedikitpun yang secara sukarela menyumbangkan dana hingga ratusan bahkan miliaran rupiah bagi korban badai seroja di NTT. Sebagian besar bantuan itu difasilitasi beberapa Pemda di NTT, termasuk Pemkot Kupang.

Baca Juga: Update Kasus Kematian Brigadir J, Penyidik Fokus Evaluasi Kesehatan Putri Candrawathi

Beberapa bantuan di antaranya, dari Pemkot Ambon senilai Rp150 juta yang diperuntukkan bagi warga kota Kupang, diterima oleh Pemkot Kupang. Selain itu, ada pula dana sosial (CSR) senilai Rp860 juta.

Masing-masing dana sosial bersumber dari Indomaret senilai Rp380 juta untuk pemeliharaan lampu taman, dan dari Bank Indonesia senilai Rp480 juta untuk pembangunan rumah tenun di Kecamatan Alak.

Sayangnya, penggunaan dana bantuan bagi korban badai seroja di kota Kupang, diduga tanpa pertanggungjawaban, bahkan ‘hilang’ entah ke mana atau di ‘saku’ siapa.

Hal itu, diungkap salah satu anggota DPRD Kota Kupang, Ewalde Taek dalam rapat badan anggaran perubahan APBD 2022 di Aula Sidang Utama DPRD Kota Kupang pada Senin, 26 September 2022.

Menurutnya, dana bantuan sosial itu “seharusnya bantuan langsung bagi masyarakat Kota Kupang melalui tangan kepala daerah, jadi harus dipertanggungjawabkan,” katanya, sebagaimana dilansir NTT Terkini.

Baca Juga: Polisi Tembak Mati Buronan DPO? Kronologi Tewasnya Eton, Terduga Pelaku Anggota Polres Belu Berpangkat Brigpol

Menanggapi Ewalde soal dana senilai Rp150 juta, Sekda Kota Kupang, Fahrensy Funay mengatakan, tidak tahu sama sekali soal dana bantuan sosial tersebut.

“Bantuan seroja senilai Rp150 juta untuk Pemkot Kupang itu langsung diterima Wali Kota. Selanjutnya penggunaan, tidak tahu,” kata Funay.

Tampak kompak, hal itu pun ditegaskan Kepala Bappeda Kota Kupang, Ama Raja. Ia bilang, “maaf, kami tidak tahu,” katanya sebagaimana dilansir Victory News.

Sedangkan dana sosial dari Indomaret dan Bank Indonesia yang totalnya mencapai Rp860 juta, diungkapkan salah satu anggota DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudoe.

“Uangnya hilang begitu saja, tidak ada pertanggungjawaban penggunaan dan peruntukkannya,” kata Yeskiel.

Sekda Kota Kupang kembali menanggapi, “bantuan-bantuan itu tidak pernah tercatat dalam aset dan tidak tahu penggunaannya,” tegas Funay.

Baca Juga: Video : Warga Tenteng Mayat ke Kantor Polisi dan Kantor DPRD Belu, Diduga Korban Penembakan

Atas temuan-temuan terkait ‘hilangnya’ dana bantuan bagi korban badai seroja di Kota Kupang, DPR meminta inspektorat untuk segera melakukan audit.

“Inspektorat segera menindaklanjuti itu. Bila perlu APH (Aparat Penegak Hukum) saja yang turun tangan,” tegas Yuven Tukung, salah satu anggota DPRD Kota Kupang.***

Editor: Efriyanto Tanouf

Sumber: Victory News NTT Terkini

Tags

Terkini

Terpopuler