Warga Diminta Tetap Tenang dan Tak Terpancing Isu Gempa - Tsunami di NTT

- 19 Mei 2022, 23:28 WIB
Ilustrasi - Spusat gempa berada di laut 117 km barat daya Banda Aceh (ANTARA/Shutterstock/pri)
Ilustrasi - Spusat gempa berada di laut 117 km barat daya Banda Aceh (ANTARA/Shutterstock/pri) /

MEDIA KUPANG – Beredarnya informasi yang menyebutkan akan terjadi gempa dan tsunami di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dinilai sebagai informasi yang tidak benar.

Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Kepala Stasiun Geofisika Kupang, Margiono, warga diminta untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu tersebut.

Kepala Stasiun BMKG Kupang, Margiono mengimbau warga NTT tidak terpancing isu gempa dan tsunami di wilayah ini.

Baca Juga: Istri Dihamili Ketua Lingkungan Saat Dirinya Merantau di Malaysia, JM Mengaku Sudah Bikin Keputusan

Baca Juga: Video Adegan Ranjang Bersama Nicholas Saputra Viral di Twitter Ariel Tatum Beri Tanggapan Ini

"Masyarakat tetap tenang dan jangan terpancing dengan isu gempa dan tsunami dengan ketinggian lebih dari 3 meter di NTT," katanya dalam siaran pers yang diterima di Kupang, Kamis, 19 Mei 2022, dikutip Media-Kupang.com dari Antara.

Ia mengatakan hal itu menanggapi munculnya keresahan masyarakat pesisir pantai di NTT tentang informasi akan terjadinya gempa bumi yang berpotensi tsunami dengan ketinggian lebih dari 3 meter.

Margiono mengatakan NTT sebagai wilayah yang aktif gempa bumi memiliki potensi gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja dan dalam berbagai kekuatan.

Baca Juga: Polres Alor Tahan 2 Tersangka Kasus Korupsi Pembangunan SMPN Pailawang

Baca Juga: YAO Kupang Gelar Pelatihan dan Pemilihan Gesi Champions

Namun sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat terkait kapan, di mana, dan berapa kekuatannya.

"Karena itu BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," katanya.

Margiono menjelaskan berdasarkan kajian para ahli bahwa zona megathrust selatan NTT memiliki potensi gempa bumi dengan Magnitudo maksimum 8.5.

Baca Juga: Simak! Berikut Ini Kriteria PNS yang Tak Terima Gaji 13

Baca Juga: Ira Ua Sah Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Astrid Manafe dan Lael Maccabee, Begini Pertimbangan Hakim

Namun demikian hal itu merupakan potensi bukan prediksi sehingga tidak ada yang mengetahui kapan terjadi.

Ia mengajak agar berbagai pihak melakukan mitigasi struktural dan non struktural dengan membangun bangunan yang aman dari gempa bumi, menata ruang pantai yang aman dari tsunami.

Selain itu juga mengedukasi masyarakat dalam menyelamatkan diri dari bahaya bahaya gempa bumi dan tsunami.

Baca Juga: Satgas COVID-19 Terbitkan SE Tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri

Halaman:

Editor: Ryohan B

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah