Baca Juga: Goyang Bento Makan Korban, Seorang Pria Bergelantungan di Tenda Hingga Jatuh
Nama Eurico Guterres mulai dikenal ketika terjadi peristiwa pasca jajak pendapat di Timor-Timur pada tahun 1999.
Kala itu, warga Timor-Timur terpecah menjadi dua. Mereka dihadapkan pada dua pilihan antara menjadi warga negara Timor-Timur atau bergabung dengan Negara Republik Indonesia.
Konflik horizontal pun tak terelakkan lagi maka terjadilah peristiwa kerusuhan yang sangat memalukan di mata dunia internasional.
Baca Juga: Pelaku Pencabulan yang Beroperasi di KRL Jakarta sudah Ditetapkan Sebagai Tersangka
Menurut data dari berbagai sumber kala itu ratusan ribu nyawa melayang dan ribuan warga kehilangan tempat tinggal.
Dalam dunia internasional, terutama Amerika Serikat dan Australia menekankan Indonesia melalui PBB untuk mengusut tuntas pelaku dalam kerusuhan itu.
Bahkan, negara adidaya itu mengancam akan membawa ke mahkamah internasional bagi mereka yang terlibat kasus pelanggaran hak asasi manusia tersebut.
Indonesia yang serba salah akhirnya menjadikan Eurico Guterres yang kala itu menyandang gelar wakil panglima pejuang pro integrasi sebagai tersangka kerusuhan.
Baca Juga: 5 Bagian Tubuh Hewan yang Tidak Boleh Dimakan Saat Wabah PMK, Nomor 5 Sering Dijadikan Sup