Megawati Soekarnoputri Pernah Sebut Jenderal Hoegeng Malu-maluin. Ada Apa?

- 14 Juli 2022, 13:53 WIB
Foto Jenderal Hoegeng Imam Santoso
Foto Jenderal Hoegeng Imam Santoso /Miju/Instagram @ jenderalhoegeng

MEDIA KUPANG - Tanggal 14 Juli adalah hari yang spesial untuk Institusi Kepolisian RepublikIndonesia (Polri), karena setiap tanggal 14 Juli adalah hari peringatan untuk mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Imam Santoso.

Jenderal Hoegeng Imam Santoso adalah salah satu anggota Polisi yang menurut mantan Presiden Abdurachman Wahid (Gus Dur) adalah Polisi yang baik.

Jenderal Hoegeng terkenal sebagai polisi paling berani dan jujur ​​di Indonesia oleh media dan masyarakat. Hoegeng hidup pada era di mana banyak pejabat pemerintah yang korup.

Abdurrahman Wahid, mantan presiden Indonesia pernah memuji kejujuran Hoegeng, mengatakan bahwa "hanya ada 3 polisi jujur ​​di negara ini: polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng".

Baca Juga: Waspadalah Para Kades, Kajari TTU Robert Lambila Dicatut Namanya untuk Minta Uang

Hoegeng adalah salah satu orang tersingkat yang mengepalai badan kepolisian nasional Indonesia dari tahun 1968–1971.

Sementara itu sebagaimana dilansir PMJNews, Kamis, 14 Juli 2022, Mantan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengenang mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Hoegeng Imam Santoso yang merupakan simbol integritas aparat penegak hukum Indonesia.

Pernyatan Mantan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri diberikan saat peluncuran buku "Dunia Hoegeng, 100 tahun keteladanan". Minggu, & November 2021.

Megawati mengungkapkan bahwa dirinya bersahabat dengan keluarga Jenderal Hoegeng. Bahkan, dirinya sangat mengetahui kehidupannya.

Baca Juga: Siapa Jenderal Hoegeng yang Hari Wafatnya Diperingati Tanggal 14 Juli oleh Polisi?

Bagi Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI P) tersebut, Jenderal Hoegeng adalah sosok petinggi Polri yang merakyat, sederhana dan menjaga integritasnya.

"Saya sangat bersahabat dengan Pak Hoegeng. Saya bilang bersahabat, karena putrinya itu sahabat saya," bebernya, .

"Saya tahu kehidupannya. Saya baru mendapat bukunya untuk mengenang beliau 100 tahun. Menurut saya he is the best," lanjutnya.

Lebih jauh Megawati mengatakan, ia pernah berpapasan dengan Jenderal Hoegeng di tengah jalan.

Mega melihat orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu naik sepeda saat menuju ke kantornya di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Antisipasi Trauma Pasca Baku Tembak Anggota Polri, Komnas Perempuan Datangi Unit PPA Polda Metro Jaya

"Itu yang tadi saya bilang, that's the real Polri. Orangnya sangat merakyat," sambungnya.

"Kalau dulu saya tinggal di Jalan Sriwijaya, kan Mabes Polri di Jalan Trunojoyo ya, jadi kalau pagi itu waktu saya lagi kuliah di psikologi, saya pagi-pagi toh, paling tidak jam katakan 08.15 gitu," jelasnya.

"Saya sudah mau menuju ke Universitas Indonesia, pakai mobil nyetir sendiri, dia (Hoegeng) sudah tahu mobil saya. Dari jauh dia naik apa? Naik sepeda lho," ungkapnya.

Megawati heran dengan Jenderal Hoegeng yang mengayuh sepeda ke kantornya. Padahal, dia menjabat sebagai Kapolri. Saat bertemu tersebut, Megawati memanggil Jenderal Hoegeng.

Baca Juga: Konsepnya Sudah Jadi, Moeldoko Sebut Penggunaan Mobil Listrik di Lingkungan Pemerintah akan Dipercepat

"Mana ada Kapolri naik sepeda kayak dia. Dia naik sepeda deh. Ketemu di jalan, jadi kita minggir dulu. 'Om mau ke mana?' Saya panggilnya om. 'mau ke kantor (jawab Hoegeng)"," kenang Megawati.

"Malu-maluin masa Kapolri naik sepeda,' 'ya biar aja ini kan sekalian olahraga (jawab Hoegeng).' Itu menurut saya Pak Hoegeng," tandasnya.***

Editor: Primus Nahak

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah