Network
MEDIA KUPANG - Perkembangan setiap wilayah diketahu dari ukuran atau data dari pusat statistik yang mengupdate setiap aktifitas pembangunan di suatu wilayah.
Di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), telah dilakukan pendataan secara statis tentang perkembangan setiap Kabupaten sepanjang tahun 2022.
Untuk mengetahui hal tersebut, pusat badan statistik NTT kemudian merilis hasil catatan dan data yang diperoleh per kabupaten terutama dalam pembangunan daerah.
Baca Juga: Luar Biasa, Dinas PUPR dan Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur Dapat Piagam Penghargaan
Nurani Vita Christiani dari Badan Pusat Statistik Provinsi NTT menyampaikan tentang pembangunan dan Kabupaten yang mengalami inflasi di tahun 2022.
Dari penyampaiannya, terdapat tiga Kabupaten di NTT yang mengalami inflasi pada data per Desember 2022.
Desember 2022, gabungan 3 Kota di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami Inflasi MtM sebesar 0,81 persen dengan IHK sebesar 112,80.
Baca Juga: Nono Sang Juara Dunia Abacus Brain Gym yang Suka Makan Daun Kelor
Dikatakan bahwa ada tiga Kabupaten yang memang mengalami inflasi dan patut menjadi skala prioritas perhatian pemerintah setempat untuk menangani secara serius.
“Kota Kupang mengalami Inflasi MtM sebesar 0,74 persen, Kota Maumere mengalami Inflasi MtM sebesar 1,08 persen dan Kota Waingapu mengalami Inflasi MtM sebesar 1,14 persen,” jelas Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, Nurani Vita Christiani, S, ST.,M.M dalam jumpa pers secara virtual, Rabu 1 Februari 2023.
Vita menyebut, untuk Inflasi YoY Desember 2022, Gabungan 3 Kota Inflasi adalah sebesar 6,65 persen, Kota Kupang sebesar 7,07 persen, Kota Maumere sebesar 6,25 persen, dan Kota Waingapu sebesar 3,54 persen.
Baca Juga: Anggota DPRD Ini Ditangkap di Kamar Hotel Sedang Berduaan dengan Wanita Cantik
“Pada Desember 2022, dari 90 kota sampel IHK Nasional, 90 kota mengalami Inflasi MtM dan tidak ada kota mengalami Deflasi MtM,” terang Vita.
Secara nasional, Vita juga menyampaikan tentang kota yang mengalami inflasi MtM tertinggi, dan bukan salah satu dari kota di NTT.
Kota yang mengalami Inflasi MtM tertinggi adalah Kota Bandung sebesar 2,04 persen sedangkan Inflasi MtM terendah terjadi di Kota Sorong sebesar 0,01 persen.
Baca Juga: Reaksi Kapolri soal Mahasiswi Tewas Ditabrak Mobil Polisi
“Untuk Inflasi YoY tertinggi terjadi di Kota Kotabaru sebesar 8,65 persen dan Inflasi YoY terendah di Kota Sorong sebesar 3,26 persen,” pungkasnya.
Dengan melihat pada data statistik tersebut di atas, maka diharapkan agar Pemerintah masing-masing Kabupaten mesti membuat rancangan strategis agar bisa menepis terjadinya inflasi di tahun 2023.
Perubahan iklim yang ekstrem hendaknya menjadi cambukan bagi setiap Kepala Daerah bersama OPD yang ada untuk lebih gencar lagi dalam penanganan masalah pembangunan khusus di bidang ekonomi.***
