Intip Pesona Istri Bupati Belu dalam Balutan Kain Adat Raimanuk di Acara 17 Agustus dan Sorotan Wakil Rakyat

18 Agustus 2022, 16:49 WIB
Istri Bupati Belu, Ny. Freny Taolin dalam balutan busana adat Mandeu foto bersama anak-anak usai upacara 17 Agustus 2022 /Vegal Manek/Media Kupang

 


MEDIA KUPANG - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI, tanggal 17 Agustus 2022 tingkat Kabupaten Belu telah berlangsung secara meriah di Lapangan Umum Atambua.

Seluruh rangkaian acara berjalan lancar sesuai rencana tanpa hambatan ataupun masalah apapun.

Bertindak sebagai inspektur upacara oleh Bupati Belu, Dokter Agus Taolin.

Baca Juga: Ini Dia Profil Penyanyi Cilik Farel Prayoga yang Menggetarkan Istana Merdeka Dengan Lagunya Ojo Dibandingke

Para pejabat hadir dengan pakaian resmi acara kenegaraan. Namun banyak juga yang mengenakan busana adat daerah masing-masing. Tak terkecuali istri Wakil Bupati Belu, Ny. Haleserens yang tampil memukau dengan balutan busana adat lengkap dengan aksesorisnya.

Pada momentum tersebut, istri Bupati Belu yang juga Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Belu, Ny. Freny Taolin tampil anggun dalam balutan busana dari kain adat Mandeu, Kecamatan Raimanuk.

Kain adat tersebut memiliki motif sama seperti yang dikenakan oleh Presiden RI, Jokowi saat meresmikan Kampus Universitas Pertahanan (Unhan) di Kabupaten Belu beberapa waktu lalu hingga sempat viral.

Istri Bupati Belu, Ny. Freny Taolin dan Anggota DPRD Belu, Januaria Awalde Berek dalam balutan busana dari Kain Adat Mandeu Media Kupang

Baca Juga: Jadwal Kapal Pelni KM BUKIT SIGUNTANG di Wilayah NTT, 20 - 22 Agustus 2022, Simak Rute Lengkapnya

Pemilihan busana dengan bahan kain adat dari Mandeu, Kecamatan Raimanuk ini rupanya mendapat perhatian dari wakil rakyat alias Anggota DPRD Belu dari daerah pemilihan Raimanuk, Januaria Awalde Berek.

Januaria yang juga mantan Ketua DPRD Belu ini mengaku bangga karena istri Bupati Belu bisa memilih kain adat Mandeu dari sekian banyak motif daerah di Belu pada acara kenegaraan.

Menurutnya, ini adalah bentuk perhatian dan kecintaan dari Ketua TP PKK belu terhadap hasil karya orang Mandeu. Dia berharap, kecintaan terhadap budaya setempat terus dijaga dan ditingkatkan sehingga memacu semangat para pengrajin dan penenun untuk semakin kreatif.

"Terimakasih ibu Bupati Belu yang memilih bahan dari kain adat Raimanuk dan aksesoris Raimanuk. Ini menjadi perhatian utama bagi setiap kelompok penenun baik pendampingan maupun pemasaran untuk peningkatan ekonomi keluarga," ujarnya.

Istri Bupati Belu dan para pejabat dalam balutan busana adat FB Prokopim Belu

Kearifan Lokal Sebagai Pertahanan Budaya

Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM pada acara HUT ke 77 Kemerdekaan RI di Lapangan Atambua mengatakan, kearifan lokal memiliki peran penting untuk membangun budaya masyarakat di suatu daerah.

Kearifan lokal juga disebut sebagai pertahanan budaya. Kedua Pemimpin Belu saat ini mengakui, dengan adanya kearifan lokal, nilai-nilai, tradisi dan kebudayaan di masyarakat akan tetap terjaga dan lestari.

Sehingga masyarakat dapat hidup sesuai dengan kearifan yang dimiliki oleh masyarakat setempat.

Pemerintah, katanya, terus berupaya meningkatkan Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan Daerah Berlandaskan Budaya Lokal, sebagai agenda kelima program prioritas pembangunan.

Dikatakannya, pemerintah telah mendorong keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan melalui kerjasama dan kemitraan dengan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan Tokoh Adat dalam setiap tahapan perencanaan pembangunan, maupun pelaksanaan evaluasi dari capaian program kerjasama, terutama sektor kesehatan seperti upaya-upaya pengentasan stunting, penyuluhan kesehatan ibu, anak dan remaja, termasuk dibidang pendidikan, pertanian, dan peternakan serta lingkungan hidup.

Selain itu, pemerintah sangat menyadari bahwa terdapat berbagai kekurangan-kekurangan yang mengakibatkan target pembangunan daerah sesuai perencanaan, masih jauh dari harapan kita bersama.

Kekurangan yang menjadi tantangan besar dan berat yang dihadapi oleh pemerintah daerah Kabupaten Belu merupakan dampak dari masalah global dan masalah nasional seperti, dampak pandemi COVID-19, dan kebijakan pemerintah pusat melalui Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan lonjakkan penularan COVID-19 dalam dua tahun terakhir ini, termasuk strategi pemerintah pusat dalam mengalokasikan anggaran dan pengalihan anggaran untuk upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

Bupati Belu dan Wakil Bupati Belu bersama istri FB Prokopim Belu

Kesemuanya itu, turut mempengaruhi laju pertumbuhan perekonomian maupun pembangunan, sehingga sebagian capaian dari program dan kegiatan yang prioritas dalam agenda-agenda pembangunan di Kabupaten Belu, belum dapat berjalan dengan optimal.
Akhirnya dengan semangat Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat yang digemakan dalam memperingati HUT ke-77 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2022 yang kita laksanakan hari ini, seyogyanya dapat terwujud untuk kemajuan negara dan terutama daerah Kabupaten Belu tercinta.

"Dengan ketulusan hati dan harapan pemerintah Kabupaten Belu, saya mengajak kita sekalian seluruh warga masyarakat Belu, marilah kita bergandengan tangan, satu hati, satu pikiran dan bangkit dengan semangat bekerja sama demi mewujudkan Masyarakat Belu Yang Sehat, Berkarakter dan Kompetitif," pungkasnya. *** vegal

Editor: Ryohan B

Tags

Terkini

Terpopuler