Bentrok Antar Warga di Adonara, Polisi: Korban Tiga Orang

7 Oktober 2021, 18:58 WIB
Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur, Kombes Pol Rishian Krisna /Antara

MEDIA KUPANG - Bentrok antarwarga kembali terjadi di Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Kamis 07 Oktober 2021 siang.

Tiga orang yakni dua anggota Polri dan seorang remaja menjadi korban dalam bentrok antarwarga yang terjadi di Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur, Kombes Pol Rishian Krisna kepada wartawan di Kupang berkaitan dengan perkembangan terakhir kasus konflik antarwarga tepatnya di Desa Narasausina dengan warga di lingkungan Wotan.

Baca Juga: Kejari Alor Tingkatkan Dugaan Kasus Pengelolaan DAK Pendidikan Tahun 2019

"Ada tiga orang yang menjadi korban dalam konflik itu, dua orang anggota Polri yang sedang bertugas dan seorang remaja," katanya dikutip Antara, Kamis, 07 Oktober 2021.

Menurut Krisna, seorang anggota Polri yang bertugas di Polsek Adonara Timur mengalami luka panah di paha bagian kanan dan seorang lagi mengalami luka akibat terkena lemparan batu.

Sementara seorang remaja yang menjadi korban mengalami luka di bahu kiri akibat terkena panah.

"Saat ini para korban sedang ditanggani oleh petugas medis," katanya.

Krisna mengatakan bahwa kejadian tersebut bermula akibat adanya perselisihan antar pribadi tetapi kemudian dibawa ke kelompok dari masing-masing orang yang berselisih itu sehingga menjadi meluas.

Baca Juga: Ini Status Laporan Bupati Belu Terhadap 4 Pengguna Akun Facebook, Polisi Belum Bisa Proses Lanjut

Dari kejadian tersebut, katanya, situasi di lokasi kejadian sudah berangsur aman dan dapat dikendalikan, dan patroli dari anggota terus dilakukan untuk mencegah kembali terjadinya bentrokan.

"Terkait yang memicu terjadinya bentrokan itu saat ini masih dalam penyelidikan," tambah dia.

Dalam kasus ini, Kepolisian Resor (Polres) Flores Timur (Flotim) mengerahkan 30 personel untuk membantu penanganan konflik antarwarga yang kembali pecah di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis siang.

"Kami telah menerjunkan 30 personel yang bergabung dengan personel Polsek Adonara Barat dan Adonara Timur untuk mengamankan situasi di lapangan," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Flores Timur Komisaris Polisi Jance Seran.

Terpisah, Wakil Bupati Flores Timur, Agutinus Payong Boli meminta semua elemen warga agar menahan diri dalam menyikapi bentrok antarwarga yang kembali terjadi di Pulau Adonara.

"Semua pihak harus menahan diri dan tidak libatkan diri dalam masalah ini agar persoalan bisa dilokalisir," katanya masih dikutip Antara, Kamis 07 Oktober 2021.

Baca Juga: Perdana: Bupati Segera Mutasi ASN Lingkup Pemkab Belu, Muncul Istilah Sapu Rata

Agustinus mengatakan pemerintah bersama TNI dan Polri akan menyelesaikan masalah ini dengan pendekatan budaya adat Lamaholot. Oleh sebab itu ia meminta semua pihak menahan diri dan tidak ikut terlibat agar masalah tersebut tidak melebar ke mana-mana.

Penyelesaian persoalan tersebut kata Wabup akan dilakukan melalui pendekatan budaya Lamaholot dengan filosofi "kakan keru arin baki" yang artinya semua warga suku Lamaholot saling bersaudara dan kampung-kampung adalah kampung kakak beradik.

"Kami yakin persoalan ini bisa terselesaikan karena hakikat Lamaholot adalah 'kakan kerun arin baki'," katanya.

Agustinus menambahkan saat ini tengah dilakukan pendekatan keamanan dan persuasif budaya yang melibatkan tokoh agama, adat, dan masyarakat. *** (Antara)

Editor: Royan B

Tags

Terkini

Terpopuler