Dituduh Serukan Nama Sambo, Frater dan Bruder SVD Ledalero Ditahan Satlantas Polres Sikka?

30 September 2022, 21:45 WIB
Sejumlah frater dan bruder SVD Ledalero, Maumere, Flores NTT, dituduh menyerukan nama Sambo kepada beberapa anggota Satlantas Polres Sikka. /Salah satu gedung di biara Ledalero/STFK Ledalero.

MEDIA KUPANG – Dituduh meneriakkan kata ‘Sambo’ kepada anggota Satlantas Polres Sikka, Flores NTT, beberapa calon pastor dan biarawan, yaitu frater dan bruder dari Serikat Sabda Allah (SVD) Ledalero, diduga mendapat perlakuan kurang etis.

Hal itu terjadi pada Kamis, 29 September 2022, ketika sejumlah frater dan bruder bersama beberapa karyawan pulang berbelanja. Di perjalanan di Kota Maumere, mereka mendapati anggota Satlantas Polres Sikka yang sedang bertugas.

Diinformasikan, para frater dan bruder diduga menyerukan kata ‘Sambo’, ditujukan kepada aparat Satlantas Polres Sikka. Akibatnya, mereka ditahan dan diinterogasi.

Baca Juga: 1000 Sasando, Pekerjaan Rumah bagi Bumi Congka Sae

Peristiwa itu diungkapkan salah satu anggota SVD, Bruder Legi Oki yang juga ikut berbelanja pada kesempatan itu. Ia mengatakan, tuduhan itu tidak benar.

“Kami sempat ditahan polisi dan diinterogasi karena mereka bilang kami teriaki kata Sambo saat pulang belanja. Tapi kami pastikan bahwa tuduhan itu tidak benar,” katanya sebagaimana dilansir Vox Timor.

Lebih lanjut, kata Bruder Legi, tuduhan dari aparat Satlantas Polres Sikka tidak realistis. “Kami pastikan bahwa tidak ada yang teriak. Mereka tidak ada bukti yang kuat.”

Diketahui, para frater dan bruder serta beberapa beberapa karyawan Ledalero, dibuntut tiga aparat Satlantas Polres Sikka hingga ke biara di Ledalero. Dengan mengendarai mobil polisi, mereka ingin meminta keterangan lebih lanjut.

Ketika tiba di Ledalero, tiga aparat itu dijamu oleh Pastor Rektor Frans Ceunfin, SVD, Pastor Vande Raring, SVD, dan Pastor Yanuarius Lobo, SVD. Hadir dalam kesempatan itu juga, para frater, bruder, dan karyawan yang dituduh menyerukan kata ‘Sambo’.

Baca Juga: Anggota DPRD Belu dari Fraksi Nasdem Mangkir, Polisi Layangkan Panggilan Kedua

Usai pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit lebih, Pastor Vande Raring, SVD mengatakan, tujuan kedatangan tiga anggota polisi dari Satlantas Polres Sikka yaitu meminta keterangan terkait dugaan seruan kata ‘Sambo’.

“Aparat Satlantas Polres Sikka mendengar suara teriakan nama Sambo, lalu menuduh para frater. Tapi para frater bilang, kami tidak melakukan hal itu. Jadi, mungkin karena mereka rasa tidak puas, mereka lari ikut ke sini,” kata Pastor Vande.

Lebih lanjut, salah satu Pembina frater dan bruder di Ledalero itu mengatakan, sesuai pengakuan polisi, mereka mendengar seruan “Sambo lagi, Sambo lagi” yang dialamatkan kepada anggota Satlantas Polres Sikka.

“Polisi merasa tidak puas karena para frater tidak mengaku. Lalu, mereka lari ke sini bertemu dengan pimpinan tapi dari sikap para frater, para frater tidak meneriakkan hal itu.”

Menurut Pastor Vande, “kita tidak bisa menjustis bahwa para frater yang meneriak karena ini berada di jalur publik, kendaraan lalu lalang, bisa jadi ada mobil-mobil yang serempet lalu teriak dan lari.”

Baca Juga: Takhta Suci Vatikan Jatuhkan Sanksi kepada Uskup Belo? Tokoh Timor Leste itu Dituduh Lakukan Pelecehan

Ia melanjutkan, “kebetulan kerumunan di situ para frater, lalu frater itu kan diduga, jadi semua kita berbicara dari praduga tak bersalah.”

Ia pun menegaskan bahwa Pastor Rektor Frans Ceunfin, SVD, telah menjamin akan akan menyelesaikan masalah tersebut dengan para frater. “Pater Rektor akan tanya para frater, apa yang sesungguhnya terjadi...baru setelah itu dilaporkan ke keamanan.”

Di lain pihak, aparat Satlantas Polres Sikka melalui K. Omeng ketika dikonfirmasi mengatakan, informasi rinci akan disampiakan oleh Kasat Lantas Polres Sikka. “Nanti langsung ketemu dengan pak Kasat Lantas,” katanya, dilansir Vox Timor.***

Editor: Efriyanto Tanouf

Sumber: Vox Timor

Tags

Terkini

Terpopuler