Disbunter Flotim Lakukan Studi Lapangan di Kebun Yance Maring

- 26 Maret 2021, 12:28 WIB
Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunter) Kabupaten Flotim berpose bersama Yance Maring, usai melakukan studi lapangan di lahan irigasi tetes
Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunter) Kabupaten Flotim berpose bersama Yance Maring, usai melakukan studi lapangan di lahan irigasi tetes /Media Kupang/Eryck S.

MEDIA KUPANG - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunter) Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi NTT, mengunjungi lahan irigasi tetes milik Yance Maring di Kelurahan Wailiti, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, pada Kamis, 25 Maret 2021.

Selain melakukan kunjungan, mereka juga melakukan studi lapangan di lahan irigasi tetes tersebut. Yang mana, pemiliknya Yance Maring merupakan salah seorang petani milenial di Kabupeten Sikka yang selama mengembangkan sistem irigasi tetes untuk menyiram tanaman dengan memanfaatkan teknologi berbasis handphone android.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Flotim, Sebas Sina Kleden, SP mengatakan bahwa, kedatangan mereka di kebun Yance Maring dengan maksud untuk meninjau sekaligus melakukan sebuah studi lapangan mengenai banyak hal terkait kesulitan yang dialami pihaknya dalam menanami tanaman di Flotim. Terutama kekurangan air ketika akan menyirami tanaman.

Baca Juga: Wulan Guritno : I Left My Heart In NTT

"Kesulitan terbesar kami saat ini adalah kekurangan air. Sehingga melalui studi lapangan kecil di kebun Yance ini, kami bisa memaksimalkan air yang hanya sedikit namun akan mendapatkan hasil yang maksimal," tuturnya.

Menurut Sebas, selama ini pihaknya hanya mendengar dan membaca lewat media sosial tentang irigasi tetes namun belum melihat aplikasi yang secara nyata di depan mata. Tetapi, satu tahun belakangan ataupun beberapa bulan terakhir ini, pihaknya baru mengetahui tentang sistem irigasi tetes yang dikembangkan Yance Maring, di Maumere, Kabupaten Sikka.

"Jadi, saya bersama teman-teman Kepala Bidang dan Kepala Seksi dari Disbunter Flotim membuat perencanaan untuk meninjau atau semacam studi lapangan kecil agar bisa melihat langsung irigasi tetes yang dikembang Yance Maring. Sehingga kami bisa mengaplikasikannya di Flotim terutama pada kebun-kebun dinas yang sudah kami siapkan," terangnya.

Pihak Disbunter Flotim sementara meninjau dan melakukan studi lapangan di kebun irigasi tetes milik Yance Maring
Pihak Disbunter Flotim sementara meninjau dan melakukan studi lapangan di kebun irigasi tetes milik Yance Maring Media Kupang/Eryck S.

Lebih lanjut dirinya menambahkan, saat pertama pihaknya bertemu Yance, beliau (Yance Maring) begitu antusias dan sangat terbuka menerima kedatangannya mereka.

"Pak Yance begitu welcome dengan kami, apalagi ketika kita membaca di media sosial bahkan hingga kemana-mana selalu menggunakan jasa beliau untuk meninjau lapangan dan membuat perencanaan. Ternyata banyak sekali yang membutuhkan dia di wilayah lain," akuinya.

Disampaikan Sebas, bercocok tanam sudah menjadi hal yang biasa tetapi untuk wilayah NTT, kita memang mengalami masalah yang sama yaitu kekurangan air apalagi saat musim kemarau. Sehingga, pihaknya membutuhkan sebuah teknologi seperti irigasi tetes agar dapat menyiram tanaman tersebut.

Baca Juga: Militer di Myanmar Bunuh Demonstran, Puluhan WNI Putuskan Kembali ke Indonesia

Meskipun demikian, diakui Sebas, harus didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang bisa mengoperasikan sistem itu nantinya, agar bisa merawat dan menjaga tanaman tersebut sebab tentu akan ada resiko-resikonya nanti.

"Jadi, mungkin dalam waktu dekat kami akan utus 1 atau 2 orang staf untuk bisa turun magang di kebunnya Yance Maring selama 1 atau 2 minggu, agar bisa belajar lebih mendalam lagi tentang irigasi tetes ini," katanya.

Selain itu, Sebas juga mengungkapkan bahwa, pihaknya merasa sangat senang dan tertarik untuk menggunakan sistem irigasi tetes yang manfaatnya justru jauh lebih banyak.

Baca Juga: Tak Kunjung Kembalikan Aset Miliknya yang Dititpkan ke Lina, Rizky Febian Laporkan Teddy ke Polisi

Untuk itu, pihaknya juga memastikan akan membuat perencanaan penganggaran melalui APBD Flotim pada tahun 2022 mendatang, agar bisa bekerja sama dengan Yance Maring.

Sementara itu, Yance Maring menyambut baik antusiasme pihak Disbunter Flotim itu, untuk bisa bekerja sama dengan dirinya.

Menurut Yance, Pemda Flotim merupakan salah satu Pemda yang pertama datang untuk melihat, belajar dan mau bekerja sama dengannya terkait sistem irigasi tetes yang kembangkan oleh dirinya, jika dibandingkan dengan pemda-pemda lain yang responnya sedikit terlambat.

Baca Juga: Kasus Korupsi Dana Bansos, Effendi Gazali Dipanggil KPK

"Satu-satunya yang datang hari yaitu Pemda Flotim, sehingga saya pikir kita akan bisa memulainya. Mungkin dimulai dari Kabupaten Flotim dan pemda-pemda lain akan bisa melihat karena pemda lainnya hanya sebatas bicara lepas saja sampai saat ini," jelasnya.

Namun, dikatakan Yance, meskipun belum ada komitmen yang pasti dari Pemda Flotim, namun niat yang baik sudah disampaikan oleh pihak Disbunter Flotim sehingga itu menjadi langkah awal untuk dapat bekerja sama.

Diakui Yance juga, selama ini tawaran kerja sama dengan dirinya lebih banyak bermunculan dari petani-petani di luar wilayah NTT dan justru lebih banyak dari pihak swasta karena mempunyai orientasi bisnis yang besar serta memiliki lahan yang sangat luas.

Baca Juga: Kondisi Jalan Rusak Berat, Warga Desa Derok Faturene Harapkan Perhatian dari Pemerintah

"Kalau di NTT saat ini responnya masih kecil, apalagi pemerintah. Justru lebih banyak respon yang agresif itu dari pihak swasta. Ada juga janji-janji dari Pemda Kabupaten, Provinsi bahkan hingga Kementerian tetapi sampai sekarang juga belum ada titik terangnya," ungkapnya.***

Editor: Eryck S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah