MEDIA KUPANG-Alat Ritual Klingu (Kliung) Pola berasal dari masyarakat adat Suku Helong yang berada di Pulau Semau.
Alat ritual Klingu Pola asal etnis Helong ini hampir punah dan tidak dikenali lagi oleh generasi muda maupun masyarakat NTT, kecuali masyarakat adat Helong di Semau dan beberapa wilayah bagian barat Kota Kupang, Naioni dan sekitarnya.
Salah satu masyarakat adat Helong-Semau, Edi Namse, saat diwawancarai oleh awak MediaKupang.com, 11 Oktober 2022, menjelaskan bahwasanya alat ritual Klingu (Kliung) Pola adalah ritual adat yang sudah lama ada. Orang Helong percayabahwa ritual tersebut sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang dulu sampai sekarang
Baca Juga: 30 Rumah Adat Desa Wainyapu di Sumba Barat Daya Terbakar, Kerugian Capai 4 Miliar Rupiah
Alat Ritual Klingu (Kliung) Pola terbuat dari daun lontar. Daun lontar yang digunakan untuk membuat alat ritual Klingu Pola ini adalah daun lontar yang diambil dan dijemur sedikit kering kemudian daun lontar tersebut dianyam berbentuk cowong.
Masyarakat adat Helong Semau, biasanya melakukan ritual Klingu (kliung) Pola ini untuk memanggil Para Roh Tanaman.
Ritus Klingu (Kliung) Pola dilakukan sekali setahun untuk menyongsong musim tanam jagung.
Menurut kepercayaan masyarakat adat Helong Semau; pada saat mereka akan melakukan penanaman dimusim tanam perlu melakukan ritual ini untuk memanggil pulang Parah Roh Tanaman untuk menyuburkan bibit-bibit tanaman yang ditanam oleh para petani.
Waktu upacara Klingu Pola pada saat subuh menjelang matahari terbit.