2 Kepala Desa di Rote Ndao Tewas Tenggelam Saat Pergi Mancing, Ini Kronologi Menurut Sandro dan Berto

21 Maret 2023, 16:38 WIB
Salah satu korban kepala desa yang tenggelam di Rote Ndao saat dievakuasi /rolle.id/

MEDIA KUPANG - Kabar duka datang dari Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dimana dua orang kepala desa meninggal dunia setelah pergi memancing ikan.

Kedua kepala desa yang meninggal dunia tersebut  adalah Asahel Miteni Lende, Penjabat Kepala Desa (Kades) Ndao Nuse, dan Ibrahim Sereh, Kepala Desa Anare.

Kedua kepal Desa tersebut ditemukan meninggal dunia pada Senin 20 Maret 2023 dini hari.

Dikutip MediaKupang.com dari fkknews.com, Senin 20 Maret 2023,  Sandro David Sina sahabat dari dua kepala desa tersebut ketika dihubungi menceritakan awalnya kedua korban mengajak dirinya untuk memancing ikan bersama, namun karena sakit, akhirnya Sandro batal berangkat.

Baca Juga: Menkopolhukam Mahfud MD, Kembali Menjelaskan TPPU 300 Triliun

Berikut Kronologi Menurut Sandro, Sahabat dua Kepala Desa

“Pada hari minggu kemarin, saya bersama dengan Ibrahim Sereh yang juga Kepala Desa Anarae, kami berangkat dari Kupang jam 10 pagi menuju Pulau Rote dengan menggunakan Kapal Bahari Express, kapal sandar di Pelabuhan Ba’a, jam 1 siang, kamudian kami dijemput oleh Asahel Lende, yang juga Penjabat kepala Desa Ndao Nuse,” ujarnya kepada FKK News.

Sandro mengisahkan bahwa mereka dijemput lalu diantar ke kos di Kota Ba’a, untuk kemudian mempersiapkan diri untuk memancing ikan pada sore harinya.

“Ketika tiba di Pelabuhan Ba’a, kami ditawar untuk pergi pancing, karena menurut cerita di Perairan Oenale banyak ikan, berdasarkan keyakinan inilah Aseal Lende kemudian menjemput Berto Fe untuk memancing ikan bersama-sama,” tambah Sandro.

Baca Juga: Wahhh, Judi Online Marak, Anggota DPR RI Minta Ketegasan Pemerintah !!

Namun karena kelelahan usai melakukan perjalanan dari Kupang, Sandro memilih tidak ikut bersama kedua korban, akhirnya dua orang Kepala Desa ini memutuskan pergi bersama Berto Fe yang juga Pegawai Dukcapil do Rote Ndao.

“Mereka berangkat pancing itu sekitar jam 4 sore dari Ba’a menggunakan perahu ketinting, saya tidak ikut karena capek juga sakit,” cerita Sandro.

Lebih lanjut Sandro mengatakan bahwa perahu yang digunakan oleh korban tenggelam sekitar Pukul 22:00 atau jam 10 malam.

“Berto Fe yang juga korban selamat dari tragedi ini sempat pergi untuk meminta pertolongan kepada masyarakat sekitar di Pantai Oenale, namun dia tidak menemukan orang di sekitar Pantai Oenale, namun Berto sempat menelpon ke Pulau Ndao” katanya lagi.

Baca Juga: Lakukan Kunjungan Kerja, DPR RI Menjaring Aspirasi Masyarakat Papua Barat Daya

Keluarga dari Pulau Ndao yang mendengar berita tersebut langsung mencari dua korban yang masih tertinggal di laut.

Keluarga tiba sekitar jam 12 malam namun keluarga tidak menemukannya.Keluarga terus mencari kedua korban hingga subuh, namun belum juga ditemukan.

Ibrahim Sereh ditemukan sekitar pukul 03:00 WITA atau jam 3 subuh dan sudah tidak bernyawa.

Sedangkan Asael Lende ditemukan tidak bernyawa oleh masyarakat sekitar yang saat itu hendak mencari hasil laut saat air surut, sementara jenazah Ibrahim Sereh ditemukan Pukul 07:00 dipinggir pantai.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Penangkapan Terhadap Putin, Bisakah Presiden Rusia Itu Diadili?

Kronologi Menurut Bertho Feh (Korban Selamat) dan Hendri J. Tolla

Dikutip MediaKupang.com dari rolle.id, Selasa 21 Maret 2023, Berto Feh menjelaskan bahwa pada Minggu 19 Maret 2023 sore, bersama seorang rekannya mereka bertiga kemudian bertolak dari pantai Fedok, Desa Oelolot Kecamatan Rote Barat, dengan menggunakan sebuah perahu kecil atau sampan dayung, ketiganya bertolak, dengan jarak sekitar 2 KM dari pantai tersebut untuk memancing.

Sayangnya, saat hendak pulang, sampan yang ditumpangi dihantam gelombang. Sampan mereka terbalik dan masing-masing berusaha menyelamatkan diri.

Berto yang berhasil selamat ke tepi pantai, langsung minta tolong untuk menyelamatkan dua rekan lainnya.

Baca Juga: Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB

“Bertho yang berhasil selamat. Waktu sampai Fedok, dia (Bertho) kasi tahu, dan warga langsung berusaha cari,” kata Hendri J. Tolla, kepada rolle.id, Senin 20 Maret 2023.

“Waktu Bertho kasi kasi tahu, itu su (sudah) tengah malam. Dan waktu warga cari akhirnya dapat korban yang adalah bapa Penjabat Kepala Desa Ndao Nuse, Asahel Miteni Lende,” sambung Hendri.

Hendri, yang merupakan salah satu perangkat Desa Anarae ini, mengaku dirinya juga terlibat dalam upaya pencarian satu korban lainnya. Yang disebutnya adalah Kadesnya.

“Setelah dapat bapa pj Desa (Penjabat Kades) Ndao Nuse, katong berusaha cari bapa desa Anarae. Tapi karena hari masih gelap makanya belum ketemu,” kata Hendri.

Baca Juga: Guna Meningkatkan Motivasi Kerja, Menko PMK Berikan Penghargaan Pegawai Teladan!!

“Akhirnya bapa Ibrahim ditemukan dengan kondisi meninggal dunia dan dievakuasi ke Puskesmas Delha,” ungkapnya.

Peristiwa tersebut membuat warga sangat terpukul.

“Bukan hanya warga di dua desa, tapi semua orang Ndao sangat bersedih dan terpukul. Sapa (siapa) yang bisa sangka kalau ini bisa terjadi. Dua Kades meninggal sama-sama karena tenggelam,” ungkapnya.

“Tapi mau bilang apa. Semua ini Tuhan yang ator jalan hidup dan meninggal masing-masing orang,” ungkapnya lagi.***

Editor: Primus Nahak

Tags

Terkini

Terpopuler