Network
MEDIA KUPANG— Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu wilayah yang berpotensi untuk pengembangan tanaman Sorgum.
Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman yang selama ini dibudidayakan oleh para petani di daerah itu.
“Potensi Sorgum di Sumba Timur ini besar. Selama ini sudah ada, hanya sporadis tidak terkonsentrasi. Kalau rata-rata orang tanam,” demikian Ketua DPRD Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq, saat dihubungi melalui telpon seluler, Selasa 31 Mei 2022.
Baca Juga: Berkunjung ke Sumba Timur Presiden Jokowi Akan Nginap Satu Malam di Kambaniru Beach Waingapu
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa, 31 Mei 2022: Libra Banyak Dikagumi, Scorpio Jangan Menyerah
Laipori, Kecamatan Pandawai adalah pengembangan Sorgum yang akan di kunjungi Presiden Jokowi selama kunjungan kerjanya di Kabupaten Sumba Timur.
Sejak dua tahun terakhir, pengembangan tanaman sorgum sudah dilakukan di Laipori, Kecamatan Pandawai, kabupaten setempat.
Dikatakanya, “Kemarin itu kebetulan Pak Muldoko, dia bangunlah dia punya pabrik di sana. Itu sudah ada gerakan lama itu, jadi sudah dua tahun ini mereka konsentrasi sorgum di Sumba Timur. Pak Muldoko sudah bolak balik ke sini lihat dia punya barang-barang, dia punya orang sering datang.”
Baca Juga: Festival Pesona Kebanggsaan Meriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende
Kunjungan Presiden Jokowi ke lokasi pengembangan tanaman Sorgum di Laipori, Kecamatan Pandawai, menurut Ali Fadaq, akan berdampak positif.
Pasalnya selama ini pengembangan tanaman Sorgum masih terbatas di lokasi tersebut. Dikatakannya “Jadi saya kira ada nilai plusnya kalau Pak Jokowi to, selama ini kan baru sekitaran itu yang lakukan budidaya sorgum.”
“Tapi kalau Presiden Jokowi datang, bukan hanya di sumba timur. Mungkin sumba tengah, sumba barat, sumba barat daya dan di mana-mana. Lalu katanya nilai ekonomisnya bagus,” tambahnya.
Baca Juga: Waga Diminta Tidak Menghambat Kunjungan Kerja Presiden Jokowi di Kabupaten Sumba Timur
Selama masa poandemi, sektor pertanian dan perkebunan yang mampu menopang ekonomi warga Sumba Timur. Hal ini disebabkan lebih bdari 80 persen warga setempat adalah berprofesi sebagai petani.
“Jadi saya pikir ini adalah berkat buat kita. Setelah ini sorgum mungkin akan dikerjakan secara masif oleh masyarakat banyak. Di masa pandemi seperti saat ini, saya kira pertanian dan perkebunan yang mampu menopang,” ujarnya. (John Taena) ***
