Menurut Ali Fadaq, upaya mengatasi serangan hama belalang di daerah tersebut tidak bisa jikalau hanya mengharapkan dinas pertanian setempat.
Hama belalang katanya, perlu ditangani lebih serius dan melibatkan seluruh elemen masyarakat yang ada.
“Tidak kalau hanya berharap orang yang ada di pertanian, mau berapa banyak? Kita berharap seluruh potensi yang ada di Sumba Timur, termasuk berbagai elemen itu harus menyatu. Jadi dia harus terstruktur, sistematif dan masif ,” urainya.
Baca Juga: Festival Pesona Kebanggsaan Meriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende
Dia menambahkan, “Mau tidak mau kita harus siap, bahwa ada 80 persen penduduk Sumba Timur ini berafiliasinya ke pertanian. Pemerintah tidak bisa biarkan begitu saja. 80 persen jumlah orang yang bergantung pada duania pertanian.”
Ali Fadaq mengatakan, “Memang saya pikir pemerintah juga bingung hadapi hama belalang di Sumba Timur ini, karena ada pandemi . Kita juga perlu kasih waktu ke pemerintah untuk melakukan ini.”
Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, imbau Ali Fadaq, perlu memanfaatkan kunjungan Presiden Jokowi untuk menyampaikan salah satu persoalan yang sudah berlangsung lama di daerah itu.
Baca Juga: Warga Diminta Tidak Menghambat Kunjungan Kerja Presiden Jokowi di Kabupaten Sumba Timur