Ingin Mengadopsi Drip Irrigation System, Dinas Pertanian Mabar Sambangi Kebun Yance Maring

- 28 Juni 2021, 15:57 WIB
Yance Maring berpose bersama pihak Dinas Pertanian, Kabupaten Manggarai Barat di kebun irigasi tetes miliknya
Yance Maring berpose bersama pihak Dinas Pertanian, Kabupaten Manggarai Barat di kebun irigasi tetes miliknya /Media Kupang/Eryck S.

MEDIA KUPANG - Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) menyambangi kebun irigasi tetes milik Yance Maring, yang terletak di Kelurahan Wailiti, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, pada Senin, 28 Juni 2021.

Dalam kunjungannya itu, pihak Dinas Pertanian Mabar melakukan diskusi yang cukup intens bersama Yance Maring, terkait Drip Irrigation System (Sistem Irigasi Tetes) dengan teknologi Smart Farming yang dikembangkan Yance selama ini.

Plt. Kepala Dinas Pertanian, Kabupaten Manggarai Barat, Laurensius Halu menuturkan, pihaknya menyambangi kebun irigasi tetes tersebut, sebab mereka ingin menggali dan mengadopsi sistem yang dikembangkan Yance itu.

Baca Juga: Dalam Sehari, COVID-19 Kembali Renggut Nyawa Dua Warga Sikka

"Hal yang sangat menarik karena selama ini kami mendengar dan membaca berita, bahwa di Maumere ini, ada satu pemuda yang aktivistasnya berpihak kepada kepentingan masyarakat banyak, terutama pada komoditi holtikultura," sebutnya.

Dikatakan Laurensius, Maumere (Kabupaten Sikka) dan Labuan Bajo (Kabupaten Manggarai Barat) bahkan seluruh wilayah Provinsi NTT, sebetulnya mempunyai masalah yang sama yakni kekurangan air.

Namun, ketika mengetahui tentang sistem irigasi tetes yang ada di Kabupaten Sikka, pihaknya merasa tertarik untuk melakukan pengembangan di wilayah Manggarai Barat.

Baca Juga: Keracunan Makan Ikan Buntal, 4 Warga Sikka Meninggal Dunia, 8 Orang Masih Dirawat

Menurut Laurensius, Kabupaten Sikka yang mengalami kekurangan air, tetapi produktifitas tamanan holtikulturalnya mencukupi dengan penggunaan sistem irigasi tetes. Sehingga, dirinya meyakini bahwa sistem ini juga sangat cocok untuk dikembangkan di Manggarai Barat.

"Untuk itu maka kami datang kesini, karena kita mau menggali apa yang menjadi kekuatan dari sistem irigasi tetes yang ada di Maumere ini. Sebelum kami datang kesini, Yance juga sudah datang duluan ke kantor kami sebelum dia ke Bali. Itulah yang menjadi sebuah kekuatan dasar, sehingga hari ini kami ada disini," terangnya.

"Jadi kita mau belajar dan menimba apa yang menjadi kelebihan di Maumere ini, untuk menutupi kekurangan kami di Manggarai Barat," bebernya.

Baca Juga: Satu Lagi Pasien Positif COVID-19 di Sikka Meninggal Dunia, Total Menjadi 13 Orang 

Selain melakukan diskusi dengan Yance, dirinya yang datang bersama beberapa Kepala Bidang dan Kasubag tersebut juga mengungkapkan niatnya untuk merancang bersama apa yang akan dicapai pihaknya di tahun-tahun yang akan datang.

Sebab, pihaknya juga ingin melakukan pengembangan tanaman di sektor pertanian holtikultura, namun masih mengalami kekurangan terkhususnya sayur umbi dan sayur buah.

"Karena kekurangan itulah, kami juga ingin mengatasinya di tahun 2022 dan selanjutnya, dengan mengembangkan tanaman holtikultura menggunakan sistem irigasi tetes".

Baca Juga: Sambut Hari Bhayangkara, Polres Sikka Gelar Vaksinasi COVID-19 bagi Ratusan Warga

"Kalaupun kami tak bisa mengatasi secara keseluruhan, secara perlahan, apa yang menjadi persoalan di Manggarai Barat, itu yang akan kami atasi," jelasnya.

Dirinya pun berharap, apa yang dimiliki oleh Yance dan anak-anak muda alumni Israel yang ada di Kabupaten Sikka, dapat digali dan akan diadopsi di Manggarai Barat oleh pihaknya nanti .

Sementara itu, Yance Maring menyambut baik antusiasme pihak Dinas Pertanian Manggarai Barat, untuk datang berdiskusi dan berkolaborasi bersama dirinya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Sikka Kian Meningkat, Jumlah Pasien Positif Capai 254 Orang

Menurut Yance, selama ini sudah ada beberapa daerah di NTT maupun di luar NTT, datang berkunjung dan ingin mempelajari sistem irigasi tetes dengan pemanfaatan teknologi Smart Farming di tempatnya itu.

Dirinya mengakui, penggunaan teknologi ini sangat memudahkan para petani nantinya dalam mengontrol kebutuhan air, kelembaban tanah, unsur hara tanah, pemupukan dan tingkat kesuburan tanah.

"Penggunan sistem irigasi tetes ini sangat memudahkan petani dalam menyiram tanaman nantinya. Jadi, para petani tidak perlu harus menyiram tanaman dengan menggunakan tangan lagi, tetapi cukup menggunakan aplikasi di telepon selulernya. Termasuk pemupuk juga menggunakan aplikasi ini," ungkapnya.***

 

Editor: Eryck S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah