Bencana Banjir dan Longsor di Alor, 12 Warga Meninggal dan 28 Belum Ditemukan

- 5 April 2021, 19:47 WIB
Kondisi pasca banjir bandang di desa Tamakh, Kabupaten Alor yang menelan korban jiwa, pada Minggu dini hari 4 April 2021
Kondisi pasca banjir bandang di desa Tamakh, Kabupaten Alor yang menelan korban jiwa, pada Minggu dini hari 4 April 2021 /

 

MEDIA KUPANG - Kabar duka datang dari Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Akibat cuaca ekstrim yang mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor dalam beberapa hari ini menimbulkan korban jiwa.

Data sementara akibat bencana banjir dan longsor tersebut tercatat sebanyak 12 orang meninggal dunia, dan 28 warga lainnya belum ditemukan alias masih dalam pencaharian.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana.Daerah (BPBD) Kabupaten Alor, Cristina Beli, ST kepada MEDIA KUPANG di Kalabshi, Ibukota Kabupaten Alor, Senin 5 April 2021 menjelaskan, 12 orang korban meninggal tersebut terjadi di Kecamstan Pantsr Timur ada.2 orang, yakni 1 didesa Bungabali dan 1 di desa Nulle. Di desa Tamakh Kecamatan Psntar.Tengah 3 orang meninggal.

Baca Juga: 6 Warga Tewas dan Puluhan Warga masih Hilang Akibat dari Banjir Bandang Lahar Dingin yang Terjadi di Lembata

Sementara di desa Welai Selatan kecamstsnn Alor Tengsh Utara dilaporkan 4 orang meninggal, ada juga di Malaipea Kecamstan Alor Selstsnn 2 orang meninggal, dan 1 orang meninggal di kecsmstan Pureman.

Sedangkan 28 orang yang belum ditemukan atau masih dalam pencaharian, Beli merincikan, sebanyak 17 orang di sebuah wilayah 2 orang di desa Bungabali, 2 orang di desa Nulle, dan 5 orang di Malaipea.

Selain korban jiwa, Beli menyebutkan, bencans juga menimbulkan.kerusakan rumah sebanysk 127 unit dengsn jenis kerusakan.sedang dan berat.

Untuk Infrastruktur jalan terdapat kerusaksn pada 6 ruas jalan utama dan 4 jembatan besar, bahkan salsh satu jembatan terancam putus.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x