Rudal Melesat di Taipei, Taiwan Kecam dan Sebut China sebagai 'Tetangga Jahat'

5 Agustus 2022, 22:27 WIB
Pasukan roket di bawah Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Tiongkok melakukan uji coba rudal konvensional ke perairan di lepas pantai timur Taiwan, dari lokasi yang dirahasiakan dalam selebaran yang dirilis pada 4 Agustus 2022 ini. /Reuters

MEDIA KUPANG - Taiwan mengecam keras peluncuran rudal yang dilakukan oleh China di atas pulau itu. China disebut sebagai 'tetangga jahat' oleh Taiwan pada Jumat, 5 Agustus 2022.

Kecaman itu sebagai akibat dari aksi China yang menggelar latihan militer di perairan dan ruang udara sekitar Taiwan pada Kamis, 4 Agustus 2022. Latihan itu dilakukan sehari setelah Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan.

Kementerian Pertahanan Jepang pun melaporkan, ada empat rudal yang melesat di atas ibu kota Taiwan. Sedangkan lima dari sembilan rudal yang ditembakkan China ke arah teritori Jepang mendarat di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Negeri Sakura itu yang memicu protes diplomatik dari Tokyo.

Baca Juga: 77 Tahun Jatuhnya Bom Atom: Lonceng Dibunyikan, Hiroshima Berdoa untuk Perdamaian

Di lain pihak, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan rudal-rudal tersebut terbang tinggi di udara dan tidak menimbulkan ancaman. Namun tidak dijelaskan secara detail jalur lintasan rudal-rudal itu sebab alasan kerahasiaan.

Pemimpin Taiwan Su Tseng-chang mengatakan kepada pers di Taipei bahwa China secara brutal menghancurkan jalur perairan tersibuk di dunia dengan latihan militernya. Dia bahkan menyebut “tetangga yang jahat” ketika ditanya soal peluncuran rudal China.

"Tindakan China menuai kecaman keras dari negara-negara tetangga dan dunia," kata Su sebagaimana dilansir Reuters pada Jumat, 5 Agustus 2022.

Salah satu kecaman dimaksud datang dari pakar keamanan Asia di German Marshall Fund of the United States, Bonnie Glase. Ia mengatakan, aksi China tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.

"Menurut saya, ancaman terbesarnya adalah bahwa China sedang melakukan latihan blokade, ingin memperlihatkan kemampuannya mengepung pelabuhan dan bandara Taiwan, dan mencegah pengiriman (barang dari luar)," katanya.

Baca Juga: Perjalanan Kades Perempuan ini, Dari Penghargaan KPK Lalu Terbang ke Amerika, Kini Jadi Tahanan Jaksa

Sebelumnya juga, pemerintah China telah mengatakan bahwa hubungannya dengan Taiwan adalah urusan internal. "Kolusi dan provokasi AS-Taiwan hanya akan mendorong Taiwan ke jurang bencana, menciptakan malapetaka bagi rekan-rekan sebangsa Taiwan," kata juru bicara Kementerian China.

Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen pun menanggapi latihan China tersebut. Ia mengatakan, pihaknya tidak akan memprovokasi konflik, melainkan mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional Taiwan.

Pemerintah AS mengutuk langkah China itu "tak bertanggung jawab" dan mengatakan Beijing diperkirakan akan terus bereaksi dalam beberapa hari ke depan. Sebab Beijing mengklaim pihaknya berhak mengembalikan Taiwan ke dalam kekuasaan China, secara paksa jika diperlukan.

Nancy Pelosi yang sedang berada di Jepang mengatakan, China tidak bisa mengisolasi Taiwan dengan melarang masuk pejabat Barat ke pulau itu.

"Kunjungan ini bukan tentang saya, ini tentang Taiwan...keberadaan kami di sini bukan soal mengubah status quo di Taiwan," katanya, dilansir Reuters.

Pada kesempatan itu juga, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menegaskan, intimidasi China kepada Taiwan adalah ancaman keamanan nasional. “Jepang mengutuk keras tindakan itu,” katanya.***

Editor: Efriyanto Tanouf

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler