Network
MEDIA KUPANG – Seorang pimpinan Taliban mengatakan, saat ini mereka sedang menyelidiki kebenaran klaim Amerika Serikat (AS) atas tewasnya pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri dalam serangan tanpa awak (drone) AS di Kota Kabul, Afghanistan.
Sebelumnya, AS mengklaim bahwa Zawahiri telah tewas dalam serangan drone AS yang dilakukan pada 31 Juli 2022. Klaim itu diumumkan langsung oleh Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih pada 1 Agustus 2022.
Zawahiri yang tewas setelah dirudal dua Helfire dari drone AS menjadi pukulan berat bagi kelompok militant tersebut. Ia tewas setelah satu dekade lamanya Osama Bin Laden, pemimpin Al-Qaeda sebelumnya dibunuh AS.
Baca Juga: Standar Film 'Pengabdi Setan 2' Lebih Tinggi dari Film Pertama
Suhael Shaheen, perwakilan Taliban di PBB yang berbasis di Doha mengatakan, pemerintah dan kepemimpinan Taliban tidak mengetahui apa yang diklaim atau jejak apapun di sana. Sebab dalam serangan drone AS, rumah yang dihuni Zawahiri dalam keadaan kosong.
“Saat ini investigasi sedang berlangsung untuk mengetahui kebenaran klaim tersebut,” katanya seperti dilansir Reuters pada Kamis, 4 Agustus 2022.
Sebagian besar pemimpin Taliban pun masih bungkam tentang serangan drone AS. Sejauh ini belum ada konfirmasi soal keberadaan ataupun tewasnya Zawahiri di Kota Kabul.
Tewasnya Zawahiri di Kabul menimbulkan pertanyaan apakah ia mendapat perlindungan dari Taliban. Kelompok ini sendiri telah meyakinkan AS dalam perjanjian pada 2020 tentang penarikan pasukan, diplomat AS, dan tidak menyembunyikan kelompok militan lainnya.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Digitalisasi Kurangi Praktik Korupsi
