Aturan Baru Pemerintah Thailand Ini kontroversial, Bagikan 1 Juta Tanaman Ganja Gratis Kepada Warga

- 13 Mei 2022, 07:22 WIB
Ilustrasi ganja. Aturan Baru kontroversial bagikan Pemerintah Thailand Bagikan 1 Juta Tanaman Ganja Secara Gratis Kepada Warganya. /Pixabay/7raysmarketing
Ilustrasi ganja. Aturan Baru kontroversial bagikan Pemerintah Thailand Bagikan 1 Juta Tanaman Ganja Secara Gratis Kepada Warganya. /Pixabay/7raysmarketing /

PIKIRAN RAKYAT – Aturan baru Pemerintah Thailand ini cukup kontroversial dan disorot oleh berbagai pihak.

Pasalnya mulai Juni 2022, pemerintah negara itu akan membagikan 1 juta  tanaman ganja secara gratis bagi seluruh keluarga di Thailand.

Keputusan ini diambil oleh pemerintah Thailand untuk membangkitkan antusiasme warga setempat terhadap undang-undang baru yang rencananya segera disahkan.

Baca Juga: Jenazah Anggota DPRD NTT Anselmus Tallo Tiba di Atambua, Keluarga Sambut Dengan Tangisan Histeris

Baca Juga: Kasus Tipikor Pembangunan SMP Negeri Pailawang Alor Tambah Tersangka Baru

Kehadiran undang-undang yang akan disahkan tersebut, membuat tanaman ganja  dijadikan sebagai obat pribadi warga negara Thailand atau komersial perusahaan skala kecil.

Kebijakan ini menjadi langkah terbaru Pemerintah Thailand dalam upaya menempatkan dirinya sebagai pemimpin dalam industri ganja baru yang lahir di Asia.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari New York Times pada Jumat, 13 Mei 2022, pembagian tanaman ganja gratis dari para warga diumumkan oleh Menteri Kesehatan Thailand pada minggu ini.

Baca Juga: Kronologi Seorang Nenek di NTT dan 2 Orang Cucunya Tewas Tenggelam di Embung Menurut Saksi Mata

Baca Juga: Anselmus Tallo Si Perahu yang Berani Menantang Ombak Besar

Tindakan ini datang ketika negara lain seperti Amerika Serikat dan negara barat lainnya sudah meliberisasi undang-undang tentang ganja.

Terbukti bahwa tanaman ini semakin diliberalisasi karena memiliki banyak manfaat, terutama di bidang medis.

Analis industri mengatakan langkah itu dapat membantu memikat lebih banyak pengunjung internasional ke Thailand dan memperkuat pariwisata medis, di negara di mana sektor pariwisata yang luas menyumbang seperlima dari ekonomi pra-Covid.

Baca Juga: Seorang Office Boy di Belu Babak Belur Dikeroyok Belasan OTK

Baca Juga: Yayasan Pijar Timur dan Pemkab Belu Gelar Rapat Koordinasi Pokja AMPL

Tapi jangan berharap pengecer ganja bergaya California pada perjalanan Anda berikutnya ke Bangkok atau pulau tropis Thailand yang sempurna dengan kartu pos mana pun.

Di bawah undang-undang Thailand saat ini, penggunaan ganja untuk tujuan rekreasi masih dilarang,

Selain turis yang terbukti memiliki narkoba dapat menghadapi hukuman 15 tahun penjara.

Kampanye Thailand dimulai dengan undang-undang 2019 yang mengizinkan penggunaan ganja untuk tujuan medis , yang pertama di Asia Tenggara.

Baca Juga: Mengenal Ciri - Ciri Lemah Jantung dan Cara Agar Terhindar dari Penyakit Ini

Baca Juga: Ciri - Ciri Garis Tangan Istimewa Pembawa Keberuntungan di Tahun 2022

Aturan sekarang mengizinkan penjualan ganja dengan persentase rendah dari Tetrahydrocannabinol, atau THC, senyawa psikoaktif utama gulma.

Proyek distribusi tanaman massal dijadwalkan berlangsung mulai bulan depan dan akan memungkinkan penduduk menanam ganja tingkat medis (yaitu, THC rendah) tanpa izin pemerintah. Bisnis skala besar akan membutuhkan izin.***

Editor: Royan B

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah