Untuk Kemanusiaan, Presiden Jokowi Akan Terima Global Citizen Award Saat Hacker Bjorka Ungkap Kasus Munir

- 13 September 2022, 10:40 WIB
Presiden Jokowi akan menerima penghargaan Global Citizen Award dari Atlantic Council di tengah Hacker Bjorka ungkap kasus Munir Said Thalib.
Presiden Jokowi akan menerima penghargaan Global Citizen Award dari Atlantic Council di tengah Hacker Bjorka ungkap kasus Munir Said Thalib. /Kolase foto dari berbagai sumber/Media Kupang/HET.

MEDIA KUPANG – Dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lembaga think-thank Atlantic Council menyebut, Presiden Jokowi akan menerima penghargaan Global Citizen Award.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI, Tri Tharyat pada Senin, 12 September 2022 di Jakarta.

“Bapak Presiden akan diberikan penghargaan prestisius yang disebut dengan Global Citizen Award 2022,” kata Tri sebagaimana dikutip MediaKupang.com dari Antara.

Baca Juga: 5 Pilihan Headset Murah Terbaik untuk Para Content Creator dan Gamer

Atlantic Council yang berbasis di Amrekia Serikat itu, kata Tri, setiap tahunnya memberikan penghargaan kepada para pemimpin negara maupun individu yang dinilai berkontribusi bagi kemanusiaan.

Tri Tharyat mengatakan, terpilihnya Presiden Jokowi untuk menerima penghargaan Global Citizen Award adalah sebuah pengakuan dalam penanganan isu global.

“Kenapa beliau (Presiden Jokowi) terpilih karena sekali lagi penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas kepemimpinan Indonesia di G20, khususnya dalam mendorong kolaborasi dan penanganan isu global.”

Presiden Jokowi juga dinilai, menciptakan perdamaian internasional dan kerja sama pasca pandemi. Hal itu menjadi salah satu faktor yang disorot dalam proses penentuan pemberian penghargaan tersebut.

Faktor yang turut menjadi penentu adalah “kehadiran beliau (Presiden Jokowi) di Moskow dan Kiev sebagai bentuk dukungan politik Presiden bagi upaya pencapaian solusi atas krisis pangan, energi, dan keuangan.”

Baca Juga: Raja Charles III Ganti Ratu Elizabeth II, Ada 23 Calon Penerus Takhta Kerajaan Inggris

Global Citizen Award dari Atlantic Council pun merupakan penghormatan terhadap berbagai kiprah Presiden Jokowi dalam karir politiknya. Di mana ia memulai perjalanannya dari titik bawah atau yang disebut from humble beginnings.

Hacker Bjorka Ungkap Kasus Pembunuhan Munir

Diketahui, informasi tentang penghargaan yang akan diberikan kepada Presiden Jokowi, beriringan dengan kasus Hacker Bjorka yang membongkar berbagai data, baik pejabat dan pemerintah Indonesia maupun lembaga-lembaga terkait.

Setelah suskses membuat heboh publik Indonesia dengan meretas data Menkofinfo Johnny G. Plate, Hacker Bjorka pun mengklaim telah meretas data Bada Intelijen Negara (BIN) bahkan beberapa data Presiden Jokowi.

Tak sebatas itu, Hacker Bjorka pun mengklaim meretas data Tito Karnavian, Luhut Binsa Pandjaitan. Selain itu, ia mengancam meretas data Puan Maharani, Erick Thohir, hingga MyPertamina.

Lebih jauh dari itu, Hacker Bjorka bahkan telah megungkap kronologi pembunuhan aktivita HAM yaitu Munir Said Thalib. Ia pun menyebut Muchdi Purwoprandjono sebagai ‘aktor intelektual’ di balik kasus tersebut.

Kronologi Pembunuhan Munir Versi Hacker Bjorka

Hacker Bjorka menyebut, pembunuh Munir bernama Muchdi Purwoprandjono. Sosok yang diduganya, saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.

"He is Muchdi Purwoprandjono who currently serves as Chairman of the Berkarya Party (Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang kini sedang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya)."

Munir Said Thalib, Koordinator KontraS saat itu. Ia berhasil mengungkap Tim Operasi Mawar sebagai pelaku penculikan 13 aktivis selama tahun 1997 hingga 1998.

Baca Juga: Kejagung Tunjuk 43 Jaksa Usut Kasus Brigadir J Soal 'Obstruction of Justice' Ferdy Sambo Cs

Atas usaha Munir itu, Muchdi Purwoprandjono diberhentikan dari jabatannya selama 52 hari. Akibatnya, muncul ketidaksukaan Muchdi terhadap aktivis Munir.

Dilansir dari Telegraf Bjorka, pada 27 Maret 2003, Muchdi Purwoprandjono diangkat menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Deputi V. Hacker Bjorka mengklaim, posisi itu berpeluang menghentikan usaha Munir.

"A position that opens up many opportunities to stop the activities of the victim of the late Munir that has harmed the defendant (Posisi yang membuka banyak peluang untuk menghentikan aktivitas korban Munir sebab telah merugikan terdakwa)."

Disebut Hacker Bjorka, Muchdi Purwoprandjono memanfaatkan jaringan non-organik BIN. Ialah seorang pilot PT. Garuda Indonesia Airways, Pollycarpus Budihari Priyanto diminta untuk membunuh Munir.

Hal itu dikarenakan, saat itu Munir akan pergi ke Belanda dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia. Pollycarpus lalu membuat surat rekomendasi kepada Garuda Indonesia Airways untuk ditempatkan di bidang Corporate Security.

Baca Juga: Mutilasi Warga Papua di Timika Libatkan Oknum TNI AD, Komnas HAM: Diduga Dimutilasi dalam Keadaan Belum Mati

Namun, Pollycarpus tidak menjelaskan tujuan utamanya. Beberapa hari kemudian, ia memutuskan untuk berterus terang bahwa dirinya mendapat tugas dari Muchdi Purwopranjono untuk membunuh aktivis Munir.

Kepada Direktur Utama Garuda Indonesia Airways, Indra Setiawan, pilot Pollycarpus memberikan sebuah amplop. Diketahui, amplop BIN itu berisi surat yang telah ditandatangani dengan nomor R-451/VII/2004.

Untuk memastikan keberangkatan Munir, Pollycarpus menelepon istri Koordinator KontraS, Suciwati. Istri Munir itu menjawab, keberangkatan akan berlangsung pada Senin, 6 September 2004.

Adapun nomor penerbangan pesawat yang ditumpangi Munir yaitu Garuda Boeing 747-400 GA-974. Mereka satu pesawat. Pollycarpus lalu membawa Munir ke Coffee Bean melalui Gate 42 ketika mendarat di Bandara Changi Singapura.

Di Bandara, Pollycarpus memesan minuman untuk keduanya. Munir tidak tahu, bahwa salah satu minuman telah dicampur racun arsenik. Minuman beracun itulah yang diminum Munir.

Penerbangan dilanjutkan, dua jam sebelum pesawat Garuda Indonesia mendarat di Bandara Schipol Amsterdam, Belanda, Munir Said Thalib dinyatakan meninggal dunia.

Hacker Bjorka menyebut, sebanyak 3,1 miligram racun arsenik ada dalam tubuh Munir, sebagaimana hasil autopsi otoritas Belanda.***

Editor: Efriyanto Tanouf

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x