Cerita Lengkap Korban Pernikahan Sesama Jenis, Dari Rugi Ratusan Juta Hingga Terancam Dibunuh

19 Juni 2022, 22:26 WIB
Ilustrasi Broken Heart /Miju/Pixabay

MEDIA KUPANG : Kasus pernikahan sesama jenis yang menggegerkan warga Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi dan viral di media sosial, oleh korban disampaikan ceritaa lengkapnya lewat Twitter.

Ceritabya, setelah 10 bulan menikah, korban yang bernama Nur Aini baru mengetahui jika laki-laki yang menikahinya adalah seorang perempuan.

Dalam pernikahan yang hanya berlangsung 10 bulan tersebut, banyak drama yang dialami oleh Nur Aini, bahkan drama-drama itu nyaris berubah menjadi tragedi. 

Drama tersebut mulai dari ditipu sesama perempuan, menikah siri dengan sesama perempuan, rugi ratusan juta, dibawa kabur hingga nyaris ditenggelamkan di sungai.

Baca Juga: Ditipu Sesama Jenis Hingga Menikah Siri, Korban Rugi Ratusan Juta

Korban Kemudian Curhat ke Medsos  melalui akun Twitter @FashionkuStyle.

Berikut Kutipan Tweet lengkap korban yang disadur dari di akun Twitter @FashionkuStyle.

OKE KITA MULAI SPEAK UP, SETELAH SAYA DIAM SELAMA 2 BULAN LEBIH MENUNGGU SIDANG PERTAMA ATAS KASUS PENIPUAN, PELECEHAN SEKSUAL, HAMPIR DI BUNUH,  DITENGGELAMKAN, PELECEHAN AGAMA, PEMALSUAN IDENTITAS, PEMALSUAN GELAR AKADEMIK, PENCEMARAN NAMA BAIK, DIRUGIKAN SECARA MENTAL,  PSIKIS, DAN MATERIAL.

Tolong bantu saya untuk mendapatkan keadilan dan pelaku di hukum seadil-adilnya.

Mental dan nama baik saya sudah dirusak, karier saya dihancurkan uang saya dikuras habis-habisan kerugian hingga 300 juta lebih.

Sedangkan pihak pelaku dengan santainya seolah-olah tidak bersalah atas perbuatan dzolimnya, dan pihak keluarga sama sekali tidak ada itikad baik untuk mengembalikan hak saya, malah asik berfoya-foya.

Tolong tau diri sedikit, anak kalian itu terlibat kasus hukum dan merugikan saya sebagai korban. Bahkan pasti ada korban lainnya.

Saya harap bisa bertemu dengan korban lainnya, supaya pelaku kejahatan kedzoliman ini dihukum seberat-beratnya dan seadil-adilnya.

Baca Juga: Terlihat Malu-malu Tapi Mau, Berikut Daftar Zodiak Yang Dikenal Mudah Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama

Tanpa ada oknum yg mencoba membantu, dan tolong pihak wartawan kalau buat berita yg bener sedikit. Jangan asal nyomot berita buat viral tanpa memikirkan kondisi psikologis korban.

Dengan keberanian dan tekad dari hati serta mental yg saya kuat-kuatkan, disini saya speak  (bicara) masalah yang saya alami selama 10 bulan terjadi pada saya.

Cerita dimulai dari Juni 2021 s/d 01 april 2022. Dengan semua rasa sakit, malu, kecewa, marah & ketakutan.

Saya akan bercerita kisah 10 bulan yang terjadi terhadap saya dan orang tua saya,  namun sebelumnya saya ingin memohon maaf kepada teman-teman saya yang dirugikan atas nama saya. Dimana nama saya dipakai pelaku untuk meminjam uang dengan dalih untuk biaya pengobatan orang tua saya yang sakit.

Jujur disini saya sangat menderita karna disini saya adalah korban dari tindak pencucian otak, penipuan, pelecehan sexsual, pencemaran nama baik terhadap saya dan orang tua saya serta korban malpraktek (pelaku mengaku sebagai dokter).

Sebelumnya tolong jangan menjudge saya dan memaki karena mental saya pun sudah sangat rusak, namun saya tetap harus berusaha untuk mendapatkan kembali hak-hak saya dan saya berharap orang jahat itu dihukum seberat-beratnya dan saya berharap pihak berwajib pun bisa menangkap semua sindikat penipuan dan pencucian otak ini.

Baca Juga: Ikan Mujair Kuliner Nusantara yang Tinggi Kandungan Proteinnya

Saya butuh dukungan dari teman-teman semua.

Kejadian ini bermula pada tanggal 31 mei 2021, saya yg membuka aplikasi tantan (saran dari teman) dan berkenalan dengan seseorang yang mengaku bernama Petrus Gilbert Arrafif seorang mualaf yang hendak mencari pasangan hidup (istri). Dari sini ia mulai chat saya dan mengajak berkenalan.

Setelah berkenalan selama 2 minggu, ia datang kerumah saya di Jambi, dan berniat untuk melamar saya. (Notes tidak membawa identitas dengan alasan hendak berganti nama menjadi Ahnaf Arrafif) agar menghilangkan nama baptisnya sebelum menikahi saya.

Setelah berkenalan dengan keluarga saya pun, ia mengaku sebagai dokter dan pengusaha batu bara. Saya dan ibu saya dikenalkan dengan orang tua angkatnya yang bernama Syafni via video call. Dan saat itu juga membahas masalah pernikahan dan menunggu kedatangan keluarga besar Ahnaf Arrafif (pelaku).

Setelah 1 minggu di Jambi, pelaku pulang ke LAHAT, dengan alasan akan mengambil surat menyurat serta KTP dengan nama yang baru tanggal 4 Juli 2021. Lalu pada tanggal 5 juli 2021 adeknya yg bernama Devtia Sari mengabari saya bahwa mamanya meninggal karna kena covid 19 setelah beberapa hari di rawat di ICU.

Kemudian pelaku pun mengabari saya seperti demikian begitu pula dengan tantenya si TE'i Yuliani, menelpon saya dan keluarga (ibu & bibi) mengabarkan hal duka tersebut.

Jadi kedatangan mereka pun ditunda karna seharusnya pada tanggal 9 Juli 2021 akan ada acara lamaran. Posisi tenda pun sudah di pasang. Bahan-bahan untuk acara lamaran pun sudah dibeli dengan uang ibu saya sendiri.

Tiga hari setelah kabar duka tersebut pelaku datang kembali ke Jambi.Tanpa membawa identitas dengan alasan belum jadi, sampe pada akhirnya tanggal 18 juli 2021, saya pagi hari disarankan oleh Om & Bibi saya untuk menikah secara agama saja dahulu atas permintaan pelaku Ahnaf Arrafif.

Baca Juga: Asal Usul Nama dan 5 Manfaat Ikan Mujair Bagi Kesehatan Manusia,  Sangat Baik Untuk Anak-anak dan Ibu Hamil

Spontan saya kaget, namun dikatakan bahwa tidak apa-apa menikah siri dulu sambil menunggu surat identitas dan dikatakan oleh Om dan Bibi saya bahwa di daerah saya tinggal sebelumnya juga ada yg meenikah siri dulu baru lanjut ke KUA (Kantor Urusan Agama).

Hari itu juga saya meminta izin kepada ibu saya pada waktu sore hendak magrib, spontan ibu saya kaget & kondisianya saat itu memang sedang sakit sehingga tdk bisa mendampingi saya, sedangkan ayah sya memang sudah sakit stroke.

Pada malam itu tanggal 18 Juli 2021 20.00 WIB, terjadilah pernikahan dengan saksi dari pihak keluarga ayah saja serta wali hakim, dan saksi imam. Sedangkan dari pihak pelaku hanya video call sebelum pernikahan itu dimulai.

Dari sinilah aksi-aksinya mulai dilakukan, dan sangat didukung oleh pihak keluarganya bahwa ia benar-benar laki-laki berprofesi sebagai dokter spesialis bedah syaraf serta pengusaha batu bara dengan menyebutkan PT. Bomba Grup, serta perusahaan yang lainnya seperti PT. BAU dan PT. PAMA.

Selama ini saya dicuci otak sehingga tidak sadar bahwa ternyata saya ditipu. Pelaku selalu meminta uang dengan alasan untuk pengobatan ayah saya, meminta uang dengan ibu sya juga, hingga kerugian mencapai Rp300 juta lebih.

Nama baik saya pun dihancurkan dimana-mana. Akses saya terhadap teman-teman saya pun dibatasi dan banyak yg diblokir tanpa sepengatuan saya.

Selama 5 bulan pelaku tinggal dirumah ibu sya, lalu pada November 2021 pindah ke rumah bibi saya (adik ayah saya), karena ibu saya selalu mendesak identitas yang tak kunjung diberitau begitu pula janji-janji keluarganya yang akan dtang ke Jambi. Namun selalu di ingkari, sampai pada awal Desember 2021 dan pelaku melakukan mallpraktek pada saat saya sakit dengan menginfus serta memasukan obat, padahal ia bukan dokter.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Edisi Minggu 19 Juni 2022 Untuk Libra, Scorpio dan Sagitarius

Setelah semua kasus terbongkar, saya katakan memang kalau kejahatan sudah waktunya terbongkar akan terbongkar juga. Sejujurnya pelaku menghilangkan banyak barang bukti seperti HP saya yang diminta dijualnya.

Namun disini kekuasaan Allah tetap ada, sebelum HP itu diambilnya memori card saya cabut sehingga saya menemukan beberapa bukti yang ada.

Lalu karena kecurigaan ibu saya semakin besar pada malam tanggal 3 Desember 2021, Ibu saya memanggil warga, pak RT dan Pak Babinsa untuk meminta pelaku menunjukan identitasnya, namun ia tetap dengan alasan yang sama.  Setelah itu ia berjanji pagi hari akan menunjukan identitasnya namun di ingkari kembali.

Malam membawa saya kabur ke Lahat. Sebelumnya saya tdk tau kalau akan di bawa ke Lahat, karena pada tanggal 4 Desember 2021 pagi jam 06.00 dengan kondisi yang belum mandi dan sarapan, ia mengajak saya untuk mencari sarapan tapi ternyata malah mengajak saya ke Lahat dengan alasan akan mengambil KTP dan identitas lainnya. Dengan tanpa sadar saya pun mengikutinya.

Setelah sampai di Lahat saya tinggal dirumah ibu angkatnya yg bernama Syafni & Suharto Malik serta diperkenalkan dengan adiknya Elfiansyah serta Murni tantenya dan mamanya Suryani.

Pada saat itu saya kaget karna kenapa mamanya masih hidup?? Sedangkan sebelumnya keluarga dan pelaku bilang bahwa mamanya sudah meninggal, sampai sudah di 40 hari dirumah, ibu saya dengan mengundang banyak warga untuk yasinan 40 harian.

Pada saat itu saya mulai dikurung di dalam kamar selama sebulan dirumah Syafni, Tanpa boleh berinteraksi dg keluarganya dan lingkungan sekitar. Bukti sampe bongkar pasang tenda. 

Baca Juga: Akhirnya Buka Suara! Ruben Onsu Berlinang Air Mata Saat Jelaskan Penyakit yang Dialami Istrinya Sarwendah

Selama bulan desember saya dikurung dirumah Syafni tersebut dan tidak boleh menghubungi ibu saya. Selama Desember 2021 saya diajak beberapa kali ke air terjun di pelosok Dusun Lahat tanpa ada sinyal. Disini saya sama sekali tidak ada kecurigaan karna saya masih menganggap bahwa Ahnaf  Arrafif ini suami saya dan benar laki-laki.

Sempat pula pelaku mengajak saya ke air terjun tersebut dg Suharto Malik bapak angkat pelaku dan Rendi Wijaya teman pelaku.

Air terjun tersebut pun dekat dengan aliran sungai Lematang, dan saya disuruh mandi di air terjun tersebut. Sekarang saya baru sadar bahwa pelaku hendak menghilangkan nyawa saya.

Lalu pada tanggl 1 Januari 2022, pelaku menyuruh saya mandi di aliran sungai Lematang. Pada saat itu saya menurut saja. Lagi-lagi Allah masih melindungi saya, waktu itu sya mendengar pelaku mendapat telpon utk menyuruh saya maju ke aliran sungai yg lebih dalam. (Note, saya tidak bisa berenang).

Pada saat itu saya pegang tangan pelaku dengan kencang agar saya tidak hanyut terbawa arus. Jujur sya ada bukti video namun tdk bisa di upload disini. Setelah itu saya dikurung selama 4 bulan dirumah temannya tanpa boleh berinteraksi dengan lingkungan sekitar pula.

Pelaku terus menguras uang yang saya punya, sampai ke deposito pun dipaksa cairkan. (Note, buku rekening asli saya tinggal dirumah).

Namun saya disuruh buat surat kehilangan di Polresta Lahat.

Oke, disini saya benar-benar dibodohi dan dicuci otak untuk membenci ibu kandung saya sendiri, banyak sekali fitnah yang di ucap seperti menuduh ibu saya sebagai penunggang agama, dan teman-teman pelaku menutupi bahwa pelaku adalah laki-laki.Padahal sebenarnya adalah perempuan.

Jadi selama 10 bulan saya menikah dengan perempuan bukan laki-laki; dan selama 10 bulan  pula, saya meyakini bahwa ia laki-laki.

Tanggal 1 April 2022, ibu dan tim Buser (Buru SergaP) Jambi mencari saya & akhirnya diketemukan di rumah dipinggir rel kereta api daerah Lahat.

Sampe di Jambi tanggal 2 April 2022, dengan pembuktian nyata tim Polresta menyuruh pelaku untuk mengaku dan membuka pakaian.

Begitulah saya baru tersadar bahwa pelaku benar-benar perempuan. Sedangkan selama ini saya dikelabui.

Teman-teman pasti bertanya apakah saya golongan lesbi??? Nauzubillah saya NORMAL DAN BUKAN GOLONGAN LGBT.

Sekalian saya ungkap secara tuntas karena tidak terima dilecehkan secara seksual.Bahwa kami berhubungan selayaknya suami istri. (Note, tapi saya tdk diperbolehkan melihat secara langsung alat kelaminnya).

Jadi selama ini saya selalu di paksa dan mata saya ditutupi dengan kain panjang saat berhubungan dan lampu dimatikan.

Baca Juga: Moeldoko Akan Memperluas Cakupan Wilayah Sekolah Staf Presiden, Netizen : Kirain se Indonesia!

Pelaku tidak mengakui perbuatannya.Dia mengaku kepada pihak kepolisian (bahwa berhubungan suamis istri) dengan menggunakan jari.

Saya tidak terima akan hal tersebut, karena saya yang merasakan.Alat apa yang dimasukan ke miss V saya. Karena sempat saya pegang dari luar celananya memang ada alat kelaminnya. Tapi setelah pembuktian langsung lagi-lagi pelaku menghilangkan barang bukti.

Sekarang baru saya tau bahwa dia perempuan dan golongan lesbian. Sampai saat ini saya mengalami trauma berat dan positif PTSD (post-traumatic stress disorder) kronis.

Banyak orang yang memojokan saya atas ketidak tauan saya selama ini. Iya karna otak saya saja dicuci habis-habisan dan tidak bisa menggunakan logika  untuk berfikir.

Baru setelah ibu sya berbulan-bulan mencari saya, karena setelah lapor identitas asli baru diketahui pelaku adalah perempuan dan bukan laki-laki. Usut punya usut pelaku pernah menipu orang di daerah Tangerang dan Lampung.

Tolong siapapun itu hubungi saya jika pernah mengalami hal tersebut, harus memposting muka beberapa orang yang mungkin memiliki trauma seperti saya. Namun kita harus sama2 berjuang untuk mendapatkan keadilan agar tidak ada korban lebih lanjut lagi.

Please, support mental saya.????????????***

Editor: Primus Nahak

Sumber: Twitter @FashionkuStyle

Tags

Terkini

Terpopuler