Pemerintah akan Relokasi Hunian Warga yang Terdampak Banjir Bandang di Adonara dan Lembata

- 10 April 2021, 12:26 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, NTT
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, NTT /Instagram.com/@kemensetneg.ri

MEDIA KUPANG - Pemerintah akan merelokasi hunian dengan membangun rumah-rumah di tempat yang baru sesegera mungkin, untuk warga yang terdampak akibat banjir bandang dan tanah longsor di Adonara, Kabupaten Flores Timur dan juga Kabupaten Lembata.

Hal itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo ketika mengunjungi para pengungsi, serta meninjau lokasi bencana akibat siklon tropis Seroja di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, pada Jumat, 9 April 2021.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa, warga yang terdampak bencana di lokasi tersebut, nantinya juga akan direlokasi ke wilayah baru yang akan ditetapkan kemudian oleh pemerintah daerah. Dalam hal ini, pemerintah pusat siap untuk segera membangun rumah-rumah baru bagi warga setempat.

Baca Juga: BTN Sumbang Rp500 Juta Bantu Korban Bencana di NTT

"Lokasi yang ada sekarang ini akan kita relokasi, yang nantinya akan segera ditetapkan oleh Bupati (Flores Timur) dan Gubernur (NTT). Tapi yang jelas Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) siap untuk membangun rumahnya secepat-cepatnya," tuturnya.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Kepala Negara ketika sebelumnya mengunjungi dan meninjau lokasi bencana di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata.

Saat itu, Presiden Widodo juga telah berbicara dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur mengenai penanganan dan pemulihan pascabencana di wilayah itu. Dan atas persetujuan masyarakat, warga di lokasi terdampak bencana itu nantinya akan direlokasi. Yang mana, proses pembangunannya akan segera dilakukan secepat-cepatnya.

Baca Juga: GMNI Flotim Donasikan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Adonara

Ketika menemui para pengungsi di Adonara, Jokowi juga mengingatkan warga setempat untuk tetap disiplin, demi menegakkan protokol kesehatan.

"Hati-hati, (jalankan) protokol kesehatan. Semua pakai masker agar yang namanya COVID-19 tidak semakin menyebar dimana-mana, utamanya di Nusa Tenggara Timur,  tuturnya, dilansir dari lama kemensetneg.

Berdasarkan data dari Posko Bencana Nelelamadike, pertanggal 8 April 2021, diketahui sebanyak 56 warga setempat meninggal dunia, 34 orang mengalami luka-luka, dan 1 orang lainnya belum ditemukan. Di wilayah tersebut sebanyak 870 orang mengungsi di sejumlah titik pengungsian yang berada di sekitaran lokasi bencana.

Baca Juga: Jaket Merah dari Jokowi, untuk Fransiskus di Lembata

Tercatat sebanyak 48 rumah yang mengalami kerusakan, dengan rincian 9 unit mengalami rusak berat, 9 unit lainnya rusak ringan, dan 30 unit rumah lainnya hanyut atau tertimbun longsor.

Sementara untuk Kabupaten Flores Timur secara keseluruhan, diketahui sebanyak 71 orang meninggal dunia dan 5 orang lainnya masih dalam proses pencarian.

Saat mengunjungi dan meninjau lokasi itu, Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial, Tri Rismaharini, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, Kepala BNPB, Doni Monardo, Kepala Basarnas, Henri Alfiandi, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, dan Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon.***

Editor: Eryck S

Sumber: Kemensetneg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x