Waduh! Wabah PMK Serang Empat Kabupaten di Jawa Timur, Ratusan Ekor Sapi Tiba-Tiba Lumpuh

- 9 Mei 2022, 21:19 WIB
Sejumlah petugas saat melakukan pemeriksaan terhadap sapi yang diduga terkena PMK di Lumajang. (ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang)
Sejumlah petugas saat melakukan pemeriksaan terhadap sapi yang diduga terkena PMK di Lumajang. (ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang) /

MEDIA KUPANG – Sejak akhir April hingga Mei 2022, ratusan ekor sapi di Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur dilaporkan tiba-tiba lumpuh.

Berdasarkan hasil diagnosa sementara, diketahui bahwa ternak di sejumlah kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur ini terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kasus PMK yang menyerang ratusan ternak di Jawa Timur ini, awalnya terjadi pada tanggal 28 April 2022.

Baca Juga: Gejala Umum Tanda - tanda Ajal Telah Dekat, Salah Satuhnya Perubahan Tanda Vital

Baca Juga: 600 Personel Gabungan TNI dan Polri Siap Amankan Aksi Demo Penolakan DOB di Jayapura

Saat itu terdapat 402 ekor sapi potong di Kabupaten Gresik yang dilaporkan terjangkit penyakit PMK.

Sementara kasus kedua terjadi di Kabupaten Lamongan. Tercatat 102 sapi potong dilaporkan mengalami PMK pada 1 Mei 2022.

Kasus kedua dilaporkan pada 1 Mei 2022 di Kabupaten Lamongan, yaitu sebanyak 102 ekor sapi potong terindikasi mengalami PMK yang tersebar pada tiga kecamatan dan enam desa.

Baca Juga: Breaking News : Seorang Ibu di Belu Ditemukan Meninggal di Rumahnya Sendiri

Baca Juga: Seekor Paus Sperma Betina Terdampar dan Mati  di Ile Bura Flores Timur

Pada hari yang sama, kasus serupa juga dilaporkan terjadi Sidoarjo.

Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 595 ekor sapi potong, sapi perah dan kerbau pada 11 kecamatan dan 14 desa juga ditemukan kasus PMK.

Dikutip Media Kupang dari ANTARA, sejumlah sapi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dilaporkan lumpuh secara tiba-tiba sehingga diagnosa sementara bahwa hewan ternak tersebut terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Hairil Diani di Kantor Bupati Lumajang, Senin, mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan laporan jika ada beberapa hewan ternak yang terkonfirmasi mengidap PMK pada sejumlah wilayah.

Baca Juga: Cegah Hepatitis Akut di Kota Kupang, Herman Man: Sekalipun Belum Ada Kasus, Tetap Harus Diwaspadai

Baca Juga: Tiga Remaja Perempuan Asal Alor Yang Menjadi Korban Perdagangan Orang Dibujuk Melalui Medsos
"Terduga banyak ternak yang terkonfirmasi mengidap PMK terutama di daerah Kecamatan Pasirian, Kunir dan Tempeh, sehingga masing-masing Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) sudah bergerak untuk mengidentifikasi," tuturnya.

Selain itu, wabah Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK tidak hanya terjadi di Kabupaten Lumajang saja, melainkan juga tersebar pada beberapa kabupaten di Jawa Timur.

"Penyakit yang menyerang sapi itu semula ditemukan di Sidoarjo, Gresik dan beberapa daerah lain di Jawa Timur, kemudian kami bergerak untuk melihat kondisi di lapangan," katanya.

Ia mengatakan saat ini petugas puskeswan juga sudah mengambil sampel dari beberapa hewan ternak sapi yang ditengarai mengidap penyakit mulut dan kuku untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium.

"Saya berharap agar masyarakat segera melaporkan kepada petugas puskeswan setempat apabila hewan ternaknya mengalami gejala lumpuh, susah makan dan mulut berliur, agar segera dilakukan pemeriksaan," ujarnya.

Baca Juga: Ketua KPID Provinsi NTT Sosialisasikan Literasi Media Sosial bagi Pemuda Perbatasan RI

Baca Juga: Pelamar PPPK Guru dan Non Guru Wajib Tahu, Berikut 4 Jenis Seleksi Kompetensi yang Pernah Diujikan

Tidak hanya melakukan pemeriksaan kesehatan hewan, petugas juga menyemprot disinfektan kandang ternak sapi yang mengalami gejala penyakit mulut dan kuku di Kabupaten Lumajang.

Sebelumnya, pada 5 Mei 2022 terkonfirmasi ada empat kabupaten di Jatim yang hewan ternaknya terjangkit PMK yakni Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto.

Kasus pertama dilaporkan terjadi di Kabupaten Gresik pada 28 April 2022 dengan jumlah kasus sebanyak 402 ekor sapi potong yang terjangkit PMK dan tersebar pada lima kecamatan dan 22 desa.

Baca Juga: Penuh dengan Adegan Terlarang, 10 Film Ini Dilarang Tayang di Bioskop Indonesia

Baca Juga: Ruas Jalan Sabuk Perbatasan di Lamaknen Kabupaten Belu Putus, Anggota DPRD NTT Bilang Begini

Kasus kedua dilaporkan pada 1 Mei 2022 di Kabupaten Lamongan, yaitu sebanyak 102 ekor sapi potong terindikasi mengalami PMK yang tersebar pada tiga kecamatan dan enam desa.

Pada hari sama, di Sidoarjo juga ditemukan kasus yang menjangkit sebanyak 595 ekor sapi potong, sapi perah dan kerbau pada 11 kecamatan dan 14 desa.

Sedangkan, kasus keempat terlaporkan pada 3 Mei 2022 di Kabupaten Mojokerto yang dilaporkan tercatat ada 148 ekor sapi potong yang tersebar pada sembilan kecamatan dan 19 desa. ***

Editor: Royan B

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x