Volume Sampah Meningkat, Dinas Lingkungan Hidup Sebut Gaya Hidup Masyarakat Solo Berubah

11 Mei 2022, 23:52 WIB
Kepala Bidang Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) DLH Kota Surakarta Arthaty Mulatsih di Solo, Rabu (11/5/2022). ANTARA/Aris Wasita /

MEDIA KUPANG – Selama bulan Ramadhan terjadi kenaikan volume sampah di Kota Solo.

Kenaikan volume sampah itu disebut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat.

Bedasarkan catatan DLH Kota Surakarta, volume sampah di wilayah itu rata-rata harian normal sebesar 300 ton/hari, namun selama bulan Ramadhan naik menjadi  333 ton/hari.

Baca Juga: Anak Anda Susah Makan Sayuran? Cobalah Tips Berikut Ini!

Baca Juga: Kantongi 27 Surat Dukungan, NTB-NTT Nyaris Bisa Memastikan Diri Jadi  Tuan Rumah Bersama PON 2028

Hal ini berarti terjadi kenaikan volume sampah selama bulan Ramadhan sekitar 11 persen per hari.

Peningkatan volume sampah yang terjadi selama bulan Ramadhan itu salah satu faktor penyebabnya adalah kebanyakan warga memilih untuk membeli makanan ketimbang masak sendiri.

Data kenaikan volume sampah di Kota Solo Solo ini disampaikan oleh Kepala Bidang Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) DLH Kota Surakarta Arthaty Mulatsih, dikutip Media Kupang dari ANTARA.

Baca Juga: JPU Kejari Alor Agendakan Pelimpahan Kasus DAK Pendidikan Tahun 2019 Untuk Disidangkan

Baca Juga: Ketua Yayasan : Gedung SMAK Santo Agustinus Raimanuk Segera Dibangun

"Kalau saat Ramadhan terjadi peningkatan volume karena gaya hidup masyarakat, banyak yang lebih pilih beli makanan daripada masak sendiri," kata Kepala Bidang Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) DLH Kota Surakarta Arthaty Mulatsih di Solo, Rabu 11 Mei 2022.

Pihaknya mencatat selama satu bulan tersebut terjadi kenaikan volume sampah sekitar 11 persen per hari, yakni dari rata-rata harian normal sebesar 300 ton/hari naik menjadi 333 ton/hari selama bulan Ramadhan.

Ia mengatakan dari total tersebut, mayoritas sampah yang dihasilkan merupakan sampah rumah tangga.

Baca Juga: Serangan KKB ke Barak Militer Tewaskan 11 Tentara

Baca Juga: Kabar Gembira Datang Dari SMAK Santo Agustinus Raimanuk, Ada Apa?

Meski demikian, selama Lebaran justru terjadi penurunan volume sampah. Ia mengatakan pada H1 hingga H+2 Lebaran rata-rata volume sampah yang masuk hanya 176 ton/hari.

Terkait hal itu, dikatakannya, ada beberapa penyebab, salah satunya adalah petugas sampah kelurahan libur selama Lebaran dan banyak warung makan yang tutup pada hari H Lebaran.

"Masyarakat lebih banyak makan di rumah, beda dengan Ramadhan yang justru terjadi peningkatan karena gaya hidup masyarakat yang lebih pilih beli makanan daripada masak," katanya.

Baca Juga: Perut Kanit Resmob Polda Jambi Ditombak Begal, Korban Mengalami Luka Serius Hingga Tak Sadarkan Diri

Baca Juga: Nekat Melubangi Kondom Saat Berhubungan Agar Bisa Hamil, Nasib Wanita Ini Berakhir di Penjara
Bahkan, selama Lebaran terjadi penurunan ritasi armada sampah menuju TPA Putri Cempo, yakni yang biasanya lebih dari 300 kali/hari, namun selama Lebaran turun menjadi kurang dari 100 kali/hari.

Sementara itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah.

"Mengelola paling tidak dengan mengumpulkan, membersihkan sekitarnya agar di pengangkutan juga lebih cepat, karena kalau dihitung rasionya kita petugasnya masih kurang," katanya. ***

Editor: Royan B

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler