Pulau Komodo Dikelola PT Flobamor, Jokowi : Wisata Harus Bisa Sejahterakan Rakyat NTT

21 Juli 2022, 12:08 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana saat di pesawat kepresidenan sebelum terbang ke Labuan Bajo, Manggarai Barat /Miju/Tangkapan layar Instagram @jokowi

MEDIA KUPANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Kamis 21 Juli 2022 meresmikan penataan kawasan Pulau Rinca, Taman Nasional Pulau Komodo.

Dikutip dari akun Instagram @jokowi, Presiden Jokowi meninggalkan Jakarta menggunakan pesawat kepresidenan Republik Indonesia, langsung terbang menuju Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Pagi ini saya meninggalkan Jakarta menuju Nusa Tenggara Timur." tulis akun Instagram @jokowi.

Kehadiran Presiden Jokowi di Labuan Bajo untuk menghadiri presmian penataan kawasan Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo.

Baca Juga: NIK dan NPWP Sudah Terintegrasi , Lapor Pajak Jadi Mudah

"Saya hendak ke Kabupaten Manggarai Barat untuk menghadiri peresmian penataan kawasan Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo," tambah Jokowi dalam akun Instagramnya @jokowi.

Dikutip Kupang dari Antara, Kamis 21 Juli 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo setelah pembangunan sejumlah infrastruktur, harus turut meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Saya harapkan dengan tambahnya turis baik mancanegara maupun nusantara, Labuan Bajo menjadi semakin dikenal dan yang paling penting mensejahterakan masyarakat, khususnya masyarakat NTT,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan perluasan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

Jokowi mengatakan bahwa Labuan Bajo itu komplit karena ada budayanya, pemandangan alam yang bagus, pantaii yang cantik dan itu hanya ada di Labuan Bajo.

“Labuan Bajo komplit, budaya ada, pemandangan sangat bagus, pantainya cantik, dan di dunia yang tidak ada, tidak ada di tempat lain, itu ada, yaitu komodo yang ada di Pulau Komodo dan Pulau Rinca,” ujarnya.

“Kekuatan inilah yang harus kita pakai untuk mensejahterakan rakyat di sini,” tambah Presiden Jokowi.

Baca Juga: Hujan Meteor Akan Terjadi Akhir Juli 2022, Apakah Berbahaya Bagi Penduduk Bumi?

Presiden Jokowi manambahkan bahwa setelah mendapat laporan Menteri Perhubungan RI bahwa panjang landasan bandara di Labuan Bajo masih kurang sehingga perlu ditambah.

“Menteri Perhubungan tadi sampaikan, runway-nya masih kurang. Kalau ditambah 100 meter, wide body (pesawat berbadan lebar) bisa masuk, ya tambah. Kalau tak bisa tahun ini, maksimal tahun depan harus selesai. Pesawat dengan penerbangan langsung dari mancanegara bisa langsung turun di Labuan Bajo,” kata Presiden Jokowi.

Hadir dalam peresmian tersebut yakni Ibu Iriana Joko Widodo dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat.

Sejumlah menteri juga turut mengikuti peresmian perluasan Bandara Komodo Labuan Bajo, yakni Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

PT Flobamor ditunjuk Pemerintah Provinsi NTT jadi Pengelola Pulau Komodo

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa untuk pengelolaan kawasan Taman Nasional Pulau Komodo, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur telah menujuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi NTT, PT Flobamor sebagai pengelola.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) NTT, Zeth Sony Libing kepada wartaawan 19 Juli 2022 lalu.

Baca Juga: Polisi Temukan CCTV yang Bisa Ungkap Kasus Kematian Brigadir J

Zeth Sony Libing mengatakan, semua kerajinan maupun karya masyarakat juga dibeli dari masyarakat di Pulau Komodo oleh PT Flobamor sebagai souvernir bagi wisatawan.

"Jadi masyarakat tidak perlu jual mahal-mahal, tawar-menawar lagi, nanti BUMD kami yang beli," kata Zeth Sony Libing kepada victorynews.id di ruang kerjanya, Selasa 19 Juli 2022.

Selain membeli kerajinan masyarakat sebagai souvenir, PT Flobamor juga akan menjalankan sistim wisata lain berupa penjualan jasa seperti tiket online atau reservasi, layanan perjalanan ke pulau-pulau, tracking, diving, tour guide, snorkeling dan lain sebagainya.

Dalam melakukan Sistem ini, PT Flobamor tidak sendirian namun melibatkan pelaku pariwisata lokal yang profesional. Peran PT Flobamor sebagai koordinator dari berbagai jenis-jenis usaha itu.

"Supaya gampang kita kontrol dan mudah kita awasi kualitas pelayanannya," ungkap Zeth Sony Libing.

Disparekraf NTT juga menjamin ke depannya tidak ada hotel, restoran atau bangunan fisik yang bertentangan dengan konservasi. Rencana bisnis PT Flobamor pun selaras dengan konservasi ini.

"Kami tidak membangun hotel dan restoran juga di Pulau Komodo karena itu tidak ada dalam business plan BUMD itu, tapi jasa wisata," sebutnya.***

Editor: Primus Nahak

Sumber: Instagram @jokowi ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler