Permintaan Viktor Laiskodat kepada Penjabat Gubernur NTT Dinilai Sebagai Suatu Kemunduran

12 September 2023, 17:06 WIB
Permintaan Viktor Laiskodat kepada Penjabat Gubernur NTT Dinilai Sebagai Suatu Kemunduran /Fredrik Bau/FB Damianus Talok

MEDIA KUPANG - Permintaan Viktor Laiskodat kepada Penjabat Gubernur NTT agar melarang Dirut Bank NTT memenuhi undangan DPRD adalah suatu kemunduran.

Viktor Laiskodat dinilai justru melangkah mundur di era keterbukaan, era transparansi saat ini.

Penilaian ini disampaikan salah satu Dosen Unwira Kupang, Dr. Damianus Talok ketika dimintai pendapatnya oleh Mediakupang.com pada Selasa 12 September 2023.

Baca Juga: Ternyata ini Alasan Viktor Laiskodat Minta Penjabat Gubernur Larang Dirut Bank NTT Penuhi Panggilan DPRD

"Sekarang zaman keterbukaan. Transparansi penting agar tata kelola termasuk bank baik, terkendali, sehat, akuntabel. Bank NTT juga harus terbuka agar dana pemerintah yang disimpan di situ dan yang nasabah bisa dipantau," katanya.

Dikatakan Talok, pernyataan Viktor Laiskodat itu justru menimbulkan kecurigaan publik atau akan adanya korupsi atau hal tidak beres lainnya yang sedang ditutupi.

"Ketertutupan bisa menyimpan seribu satu rahasia korupsi di Bank NTT. Atau pak mantan mau amankan kesalahan intervensi beliau pada bank NTT?" tegasnya.

Baca Juga: Pelaku Jambret Di BRI Unit Mebung Ditangkap Unit Opsnal Reskrim Polres Alor

Menurutnya, demi transparansi, DPR NTT sepatutnya memanggil Dirut Bank NTT karena melalui DPRD NTT rakyat bisa mengetahui kalau keuangan Bank NTT itu sehat.

"Syukur bila sehat, bila tidak sehat? Kan uang di Bank NTT itu uang rakyat," ujarnya.

Lebih lanjut Talok meminta semua elemen masyarakat untuk terus mengkawal agar kesalahan pengelolaan keuangan diantisipasi. 

Baca Juga: Curigai Ada Narkoba, Polisi Malah Temukan Barang Berbahaya Saat Geledah Tas Pinggang Pria ini

"Mari terus kawal keterbukaan agar kita mampu meminimalisar kesalahan kelola keuangan di Bank NTT," pintanya.

Sebelumnya diberitakan, mantan Gubernur NTT Viktor Laiskodat meminta Penjabat Gubernur Ayodhia Kalake agar melarang Direktur Utama (Dirut) Bank NTT memenuhi undangan DPRD NTT.

Menurut Viktor Laiskodat, larangan Dirut Bank NTT memenuhi undangan DPRD itu sebagai upaya menjaga Bank NTT bahwa, semua pihak yang berkepentingan dengan Bank NTT agar menjaga kerahasiaan dan kepercayaan masyarakat terhadap Bank NTT.

Dikatakannya, bank sangat berbeda dengan perusahaan lain, karena yang dijual adalah kepercayaan kepada masyarakat.

Karena itulah, Viktor Laiskodat menitip pesan kepada Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake untuk tidak membiarkan Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho bertemu DPRD NTT jika ada panggilan.

“Pak penjabat, kalau ada undangan dari DPRD jangan biarkan Dirut Bank NTT bertemu DPRD. DPRD harus memahami perbedaan antara bank dan Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD lainnya.

Bank NTT, adalah lembaga yang mengandalkan kepercayaan masyarakat, dan ada potensi risiko jika kerahasiaan bank diganggu atau dipublish. Jadi saya larang Dirut bertemu DPRD, kecuali mereka taat aturan.

Kalau mau bertemu, bicara saja di dalam ruangan dan tidak boleh keluar apa-apa. Itu baru boleh. Karena ada kerahasiaan bank yang harus dijaga disitu,” sebut Viktor Laiskodat ketika acara temu pisah dengan Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake di Aula El Tari, Jumat (8/9/2023) seperti dilansir Selatan Indonesia.

Viktor Laiskodat mengingatkan bahwa, jika masyarakat sudah hilang kepercayaan terhadap bank, maka tentu bisa mengancam keberlangsungan bank itu. “Kalau kerahasiaan bank itu terpublish, maka bank itu bisa bangkrut. Sebab bank ini menjual kepercayaan kepada masyarakat,” katanya.

“Hari ini kita bersyukur, karena saya jaga seperti ini, Bank NTT dalam catatan sejarah sejak provinsi ini berdiri, baru pertama kali menjadi bank devisa. Saya minta DPRD boleh menggunakan hak tetapi harus tahu batas. Apakah ini menghancurkan atau tidak,” ujar Laiskodat menambahkan.***

Editor: Fredrik Bau

Tags

Terkini

Terpopuler