Baca Juga: Satgasus Merah Putih Pimpinan Irjen Ferdy Sambo, Resmi Dibubarkan Kapolri
Dengan nada bercanda, Gubernur Laiskodat meminta Bupati mengikat kaki ketua DPRD lalu buang ke laut.
"Makanya saya bilang pak bupati hae pinjam saja susah mo mati, itu ketua DPRD panggil san dong ikat dong pu kaki buang di laut ee. Masa tidak setuju-setuju juga ini barang (pinjaman daerah, red). Saya yakin setelah dari Kewar ini ada timbul sebuah gagasan, semangat baru, kekompakan, keiginan untuk berubah," ujarnya disambut tawa.
Gubernur menegaskan agar jangan sekali-sekali pemimpin mengedepankan ego karena rakyat yang akan jadi korban.
"Kalau kita melayani ego kita maka yang mati rakyat. Menjadi pemimpin, kehormatannya adalah pelayanan kepada masyarakat. Bukan bupati punya ego atau ketua DPRD punya ego," tegasnya.
Menurutnya, dalam situasi yang sulit uang paling banyak tersedot untuk menjaga agar masyarakat tetap sehat. Begitupun masyarakat yang mengalami masalah-masalah sosial dan ekonomi bisa dibantu langsung.
"Namun, semua hal yang direncanakan tidak akan terpenuhi karena anggaran yang terbatas. karena itu memang desain kita adalah kekurangan anggaran APBD itu harus kita lakukan peminjaman. Ini Pak Bupati ada pimpinan DPR untuk mulai agar pinjaman daerah. Itu untuk menyelamatkan rakyat. Jangan pernah menahan itu," pintanya.
Dia mencontohkan Pemprov NTT yang berhasil membangun 1.100 kilo meter jalan raya meski di tengah kesulitan karena pinjaman daerah.
Sebelumnya dilansir okentt.com, DPRD Belu dikabarkan kembali tak menyetujui usulan Pemerintah Daerah (Pemda) Belu yang merencanakan untuk mengajukan pinjaman daerah sebesar Rp.200 milyar ke Bank NTT.