Setelah itu, keesokan harinya pada 8 Juli 2022, rombongan Putri Candrawathi bersama lainnya termasuk Brigadir J berangkat dari Magelang ke Jakarta dan tiba di rumah Saguling sore hari.
Ferdy Sambo kemudian mengonfirmasi peristiwa yang terjadi di Magelang sehingga muncul kemarahan.
"Tiba di rumah Saguling, dikonfirmasi apa yang terjadi dengan Ibu, ternyata diceritakan semua yang dialami tanggal 4 dan 7 itu, marahlah Ferdy Sambo, murka, hilang akal sehatnya sebagai bintang dua, diajaklah mereka ke Duren Tiga (TKP penembakan)," ujarnya.
"Di Duren Tiga, terjadilah pembunuhan ini yang dilakukan Richard (Bharada E) dan oleh Sambo setelah harkat dan martabat kehormatan harga dirinya sebagai suami dilecehkan," kata Sudding.
Saat dikonfirmasi mengenai kronologi itu, Jenderal Listyo membenarkan peristiwa tersebut. Namun demikian, masih ada bagian yang perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut.
"Dari yang disampaikan beliau (Sudding), ada banyak hal yang sesuai, Pak, namun terkait motif ini, kami sementara sudah mendapatkan keterangan dari saudara FS. Namun kami ingin memastikan sekali lagi untuk memeriksa Ibu PC sehingga nanti yang kami dapatkan apakah berubah atau tidak dengan demikian, kami dapat satu kebulatan," ucapnya.
Mahfud Tepis Motif Jijik
Sebelumnya, Mahfud MD menepis menyebut motif pembunuhan terhadap Brigadir J tersebut menjijikkan.