Puan Maharani Soroti Penggudulan Kepala Siswi di Lamongan, Netizen : Mulai Mencari Perhatian Publik Lagi Ni

- 4 September 2023, 13:28 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani soroti kasus penggundulan kepala siswi di Lamongan
Ketua DPR RI Puan Maharani soroti kasus penggundulan kepala siswi di Lamongan /Tangkapan Layar Instagram @dpr_ri/

MEDIA KUPANG - Sejumlah siswi SMP di Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur mengalami kejadian tidak mengenakan setelah digunduli oleh gurunya. 

Kejadian tersebut berlangsung pada Rabu, 23 Agusstus 2023 di SMP Negeri 1 Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.

Menanggapi peristiwa penggundulan kepala para siswi tersebut, Ketua DPR RI Puan Maharani angkat bicara.

Dikutip dari Instagram @dpr_ri, Senin 4 September 2023, Puan Maharani menyoroti peristiwa seorang guru yang menggunduli belasan siswi SMP di Sukodadi, Jawa Timur, sebagai bentuk sanksi atau hukuman. Puan menekankan, setiap hukuman bagi pelajar seharusnya bersifat pembinaan yang mendidik, bukan intimidasi dari seorang guru kepada murid.

Baca Juga: Kapolri Ancam Copot Polisi Terlibat Judi, Netizen : Serius Pak Mau di Babat?

"Kejadian ini mengingatkan kita semua akan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, penuh penghargaan, dan menghormati hak-hak fundamental setiap individu" tutur Puan.

Puan menilai hukuman tersebut kurang bijaksana dan tidak mencerminkan kebajikan. Sehingga menurutnya, aturan yang jelas dan sanksi yang proporsional harus diatur dalam peraturan sekolah. Hal ini penting demi melindungi pelajar dan citra institusi pendidikan.

Puan mengatakan perlu menerapkan kebijakan sekolah yang jelas terkait dengan hak asasi siswa, termasuk hak untuk berpakaian sesuai keyakinan dan identitas pribadi. Dirinya berharap ada evaluasi berkala guna memastikan lingkungan pendidikan menjadi ruang tumbuh dan berkembang dengan penuh rasa aman, hormat, dan merdeka.

Baca Juga: Kota dengan Tarif Open BO Termahal ada di Jogja Capai Belasan Juta Rupiah, Bagaimana dengan Daerah lain?

Menanggapi pernyataan Ketua DPR RI Puan Maharani tersebut, netizen kemudian memberikan beragam komentar.

"Lagi lagi guru yg disalahakan... Coba sya tanya, gaji guru berapa sih?apa lagi guru2 swasta di pinggiran, cobalah sekali2 turun ke lapangan," komentar akun Instagram @undzione_harry.

"DPR RI, Buatin donk sekolah khusus anak2 yg susah di Bina, agar bisa di Bina oleh para2 intelek seperti Ketua DPR RI," komentar Instagram @andes_yenni.

"Bu, bagi-bagi gaji ke guru, jangan cuma bisa bicara, gaji anda setara alphard, sedangkan gaji guru hanya segenggam bera," komentar akun Instagram @adienislam.

Baca Juga: KPK Buka Opsi Periksa Muhaimin Iskandar, Ternyata Segini Harta Kekayaan Wakil Ketua DPR RI tersebut

"berpikir luas coba !guru gaji nya sedikit itu Karena profesi guru "tugas guru cuma ngomong ke murid, dari buku disampaikan ke murid sebagai pembelajaran" artinya guru itu kerja nya cuma ngomong depan murid. Jadi tidak ada guru yang bekerja dengan alat berat ataupun pemikiran berat. "Emang ada, guru stres karena murid. Karena pemikiran berat, kan gak ada" (mikir). Ditambah lagi. Mata uang di Indonesia itu kecil dibanding negara Malaysia dan Singapura, apalagi dibanding negara Eropa seperti Amerika. Wajar saja jika guru di Amerika sana gaji nya besar, itu karena mata uang mereka pake dollar bukan rupiah. Di Amerika juga gaji guru itu sebetulnya kecil, hanya saja kita sebagai orang Indonesia itu menganggap nya besar, ya karena dinegara Amerika pake dollar (mikir bisa gak mikir). Ini bukan soal gaji besar atau kecil. Tapi lihat mata uang di Indonesia pake apa "pake rupiah kan" Jika mata uang Indonesia pake dollar mungkin warga negara Malaysia pun mau bekerja disini. Jika gaji guru kecil kenapa masih banyak yang ingin jadi guru (mikir atuh)," tulis akun Instagram @hadekarano menanggapi komentar @adienislam 

Baca Juga: Anies Baswedan dan Cak Imin Deklarasi di Hotel Yamato, PKB sebut Terinspirasi Perjuangan arek Surabaya

"Memang betul tindakan yg merendahkan cukur sampai botak itu tidak baik,karena peradaban anak sekarang beda dengan peradaban anak dlu, jadi anak sekarang mentalnya sprti kerupuk apa2 lapor,apa2 tidak bersolusi....akan tetapi di satu sisi kita sebagai peradaban yg baik adalah menerima apapun yg memang itu salah satu pelanggaran baik dalam sekolah maupun diluar sekolah oleh karena itu sebagai dewan harusnya lebih peka kepada tugas2 kurikulum dari seorg guru untuk bisa diprtanggungjwbkan atas setiap apa yg telah di ajarkan kepada generasi untuk penerus bangsa ini," komentar akun Instagram @fachri1064.

"Mulai Mencari Perhatian Publik Lagi Ni," komentar akun Instagram @erasmus_riwu_sudin.***

Editor: Primus Nahak

Sumber: Instagram @dpr_ri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah