Kronologi Pengrusakan RS Marianum Halilulik Menurut Suster, Kepala Polsek Tasbar Malah Bilang Begini

- 7 Oktober 2023, 20:48 WIB
Kronologi Pengrusakan RS Marianum Halilulik Menurut Suster, Kepala Polsek Tasbar Malah Bilang Begini
Kronologi Pengrusakan RS Marianum Halilulik Menurut Suster, Kepala Polsek Tasbar Malah Bilang Begini /Vhegal Manek/Media Kupang


MEDIA KUPANG - Rumah Sakit atau RS Marianum Halilulik dirusak oleh sejumlah oknum pada Kamis 5 Oktober 2023 malam.

Tak hanya merusak, masa yang anarkis datang membawa kelewang dan berteriak-teriak di RS Marianum Halilulik sehingga membuat para petugas ketakutan dan berlarian.

Tak diketahui secara persis apa masalahnya sehingga menyebabkan aksi penyerangan ke RS Marianum Halilulik tersebut.

Baca Juga: 50 Karung Berisi Rokok Gagal Masuk Timor Leste, Warga Belu Turut Diamankan Anggota Kodim Alor

Namun dari informasi yang diperoleh media ini, sejumlah kaca RS Marianum Halilulik pecah berantakan terkena lemparan batu oleh sejumlah orang yang diduga terlibat perkelahian di wilayah Halilulik, Desa Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu.

Kepala RS Marianum Halilulik, Suster Maria Adriana Neno yang dikonfirmasi Media Kupang, Jumat 6 September 2023 pagi membenarkan peristiwa tersebut dan mengatakan pihaknya tidak ada masalah dengan siapapun.

Baca Juga: Gregorius Ronald Tannur Sempat Tersenyum Setelah Pacarnya Dini Sera Afrianti Tidak Sadarkan Diri

"Sejauh ini tenaga-tenaga medis tidak ada masalah dengan siapapun. Kami hanya melayani pasien yang datang meminta pertolongan. Semalam pasien datang dengan luka sobek di kelapa, Pasien sendiri mengaku terluka karena kecelakaan sehingga para petugas segera melakukan perawatan," jelasnya.

Menurutnya, ketika petugas medis sedang merawat pasien, ada sekelompok massa mengamuk sambil berteriak-teriak untuk mengeluarkan pasien yang sementara dirawat sambil melempar kaca jendela IGD di bagian depan dan samping.

Baca Juga: RS Marianum Halilulik Jadi Sasaran Amuk Massa, Sejumlah Kaca Pecah Berantakan

"Ada 8 buah kaca jendela yang pecah. Tidak ada korban nyawa dalam peristiwa tersebut," tambahnya.

Lebih lanjut, Suster Maria meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

"Kejadian ini sudah sering terjadi maka saya memohon dengan sangat agar pihak yang berwajib mengusut para pelaku pengrusakan fasilitas umum (RS kami) dengan cepat dan serius. Tolong kasih efek jera bagi para pelaku agar tidak mengulangi perbuatan yang brutal lagi," pintanya.

Salah satu warga yang tak mau disebutkan namanya menyayangkan penanganan dari polisi yang terkesan tidak tegas menindak para pelaku.

Menurut warga ini, mestinya para pelaku itu harus ditangkap dan dibina, karena ini seakan-akan polisi sedang membiarkan kebiasaan buruk ini berjalan mulus di setiap lokasi yang ada.

"Tangkap kasi masuk di penjara dan bina dia sesuai dengan perbuatan pelaku itu, ini polisi seakan sedang memanjakan pelaku yang sering membuat onar, di manakah pihak keamanan?" kata warga ini.

Kepala Polsek Tasbar, IPDA Sam Ihim yang dikonfirmasi terpisah, Jumat 6 September mengatakan sudah melakukan tindakan kepolisian saat setelah kejadian.

"Yang tadi malam cepat kami tangani sehingga kami pisahkan anak-anak muda yang hendak baku serang sehingga tidak ada korban jiwa. Sementara ditangani polsek," jawabnya melalui whatsapp messenger.

Ditanya soal kronologi kejadian, Kapolsek Tasbar hanya mengatakan kasusnya sudah ditangani dan akan diketahui ketika dilakukan penyelidikan serta pemeriksaan terhadap para saksi.

"Sementara ditangani Polsek Tasbar, dan dalam lidik sehingga kalau nanti para saksi dan para pihak sudah diperiksa baru nanti kita tahu duduk persoalannya. Harapan kami agar kasus ini jangan lagi terjadi dan ini sudah ditangani aparat kepolisian," ujarnya. *** Vhegal Manek

Editor: Fredrik Bau

Sumber: Media Kupang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x