Kerusuhan Suporter dalam Laga Arema vs Persebaya, Polisi Lepas Gas Air Mata, Ratusan Orang Meninggal Dunia

- 2 Oktober 2022, 03:49 WIB
Situasi kerusuhan suporter dalam laga Arema vs Persebaya, aparat kepolisian menembakkan gas air mata, dan ratusan orang dikabarkan meninggal dunia.
Situasi kerusuhan suporter dalam laga Arema vs Persebaya, aparat kepolisian menembakkan gas air mata, dan ratusan orang dikabarkan meninggal dunia. /Tangkapan layar akun Twitter @mhmmd_faizall/Media Kupang

MEDIA KUPANG – Laga Arema vs Persebaya dalam perhelatan Liga 1 Indonesia berakhir dengan kerusuhan suporter. Diketahui, dalam pertandingan itu, Arema ditaklukkan Persebaya dengan skor 2-3.

Kerusuhan suporter diduga akibat dari kekalahan Arema dalam pertandingan yang dilangsungkan di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Dikabarkan, ratusan orang meninggal dunia, dan tidak sedikit yang terluka.

Di media sosial Twitter, tersebar banyak video kerusuhan dalam laga Arema vs Persebaya. Tampak banyak suporter turun dari tribun dan memasuki lapangan. Untuk membendung soporter, polisi pun menembakkan gas air mata.

Baca Juga: Beach Library, Tempat Wisata Pantai dengan Akses Internet dan Baca Buku Gratis

Akun Twitter Sports Time Id mencuit, hingga saat ini “terdata 100 orang lebih meninggal dunia,” dikutip MediaKupang.com pada Minggu, 2 Oktober 2022.

Sebelumnya, akun Twitter Berita Sepakbola Dunia mengabarka, pada “pukul 01.00 WIB, korban meninggal dunia dari kerusuhan di Kanjuruhan mencapai 60 orang.”

Selain itu, beredar sebuah tanggapan layar chat WhatsApp yang diduga merupakan laporan dari anggota polisi menyebut, “sekitar 100 orang pun masih dalam perawatan di RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang, dan RS Wava Husada.”

Dalam kerusuhan suporter pada laga Arema vs Persebaya dilaporkan, “adapun personel anggota Polri yang meninggal dunia.”

Baca Juga: Pedas! Begini Komentar Tsamara Amany Terhadap Kasus yang Dialami Lesti Kejora

Anggota polisi dimaksud yaitu Brigadir Andik dan Briptu Fajar dari Polres Trenggalek. Selain itu, ada juga kerusakan materil yaitu pagar stadion Kanjuruhan, dan dua Ransus polisi.

Menanggapi kerusuhan suporter, Sekjen PSSi Yunus Nusi mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan resmi dari pihak kepolisiann.

“Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari kepolisian,” katanya dalam keterangan tertulis, dilansir dari situs resmi PSSI pada Minggu, 2 Oktober 2022.

Lebih lanjut ia mengatakan, “dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang.”

Baca Juga: Kilas Sejarah Hari Batik Nasional, Jenis dan Motif Batik di Indonesia, Warisan Budaya Sejak Abad ke-17

Atas peristiwa sarat duka dan kecaman itu, Yunus menegaskan bahwa “PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti,” tutup Sekjen PSSI itu.***

Editor: Efriyanto Tanouf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x