Korban Bencana di Alor Minta Keringanan Perbankan, BRI Kalabahi Turunkan Tim

12 April 2021, 10:46 WIB
Warga bersama Ketua DPRD Alor /

 

MEDIA KUPANG- Warga terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Alor, Provinsi NTT minta kebijakan dari perbankan untuk memperingan kredit usaha mereka.

Permintaan warga tersebut menyusul hasil usaha pertanian dan peternakan mereka menjadi korbsn banjir pada pekan lalu awal bulan April.

Permintaan warga ini disampaikan sejumlah warga kepada Ketua DPRD Alor, Enny Anggrek, SH di desa Tulleng, Kecamamatan Lembur ketika dirinya melakukan pemantauan dan mendistribusikan bantuan kepada korban bencana.

Baca Juga: DPP GMNI Donasikan Bantuan Bagi Korban Banjir Rob di Samparong, Sikka

Anggrek kepada Wartawan di Kalabahi, Ibukota Kabupaten Alor, Minggu 11 April 2021 mengungkapkan,
Sejumlah warga di desa Tulleng yang memiliki kredit usaha rakyat (KUR) di bank menyampaikan aspirasi mereka.

Warga, kata Anggrek, minta kepadanya untuk menyampaikan aspirasi kepada pihsk bank.untuk minta kebijakan keringanan untuk membayar kredit bagi mereka yang terdampak bencana banjir.

'Tanaman perkebunan, pertanian, dan ternak mereka menjadi korban bsnjir. Ini berdampak pada usaha mereka, sehingga untuk saat ini mereka belum dapat menjual hasil mereka atau masalah ekonomi mereka tidak normal, dan imbasnya hingga masalah.kredit tersebut," jelas Ketua DPC PDIP Kabupaten.Alor ini.

Baca Juga: Foto Sita, Anjing Pelacak yang Diterjunkan Endus Jasad Korban Bencana Alam di Lembata.

Anggrek mengatakan, rata-rata masyarakat yang mengambil KUR untuk setiap bulannya harus menyetor berkisar Rp500 ribu hingga Rp1 juta.

Menurut Anggrek, penyampaikan warga tersebut telah.disampaikan kepada Pimpinan Cabang BRI Kalabahi, dan pihak bank akan langsung datsng ke masyarakat untuk melihat kondisinya dulu.


BRI Kalabahi Turunkan Tim

Kepala Cabqng BRI Kalabahi, Ferdi Yosua. (Foto Joka)

 

Menanggapi permintaan nasabah BRI Kalabahi berkaitan dengan kebijakan keringanan kredit, Kepala Cabang BRI Kalabahi, Ferdi Yosua yang dikonfirmasi MEDIA KUPANG di Kalabahi, Senin 12 April 2021 mengatakan, pihaknya telah menindaklanjuti informasi tersebut dengan menurunkan tim kelapangan untuk menganalisanya agar kebijakan tersebut tepat guna atau memang betul kebijakan ini diberikan kepada nasabah yang terdampak bencana

Tentunya, jelas Ferdi, kebijakan keringanan tersebut disesuaikan aturan dengan sistem restruk, yakni bisa dilakukan dengan penundaan pembayaran atau perpanjangan waktu pembayaran.

"Kebijakan ini adalah bantuan tidak langsung. Kita masih cari informasi ke Kantor Wilayah berkaitan dengan skim restruk, seperti contoh kemarin saat covid-19 ada restruknya," ungkap Ferdi sambil menjelaskan kredit ini adalah orang-perorang sehingga tentu untuk restruk harus ada permohonan, kemudian dianalisa oleh pihaknya.

Selain menjelaskan hal tersebut, Ferdi juga menambahkan, BRI Kalabahi juga sangat peduli dengan bencana banjir dan longsor yang dialami masyarakat. BRI Kalabahi, sebut Ferdi, telah menyalurkan bantuan langsung berupa sembako dan selimut kepada korban bencana melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Saat ini kita juga tengah menyiapkan bantuan lanjutan yang akan disalurkan melalui Kodim 1622 Alor," tandas Ferdi.***

Editor: Okto Manehat

Tags

Terkini

Terpopuler