Merasa Dirugikan, Petani Rumput Laut di Alor Buat Surat Terbuka kepada Pemerintah,Goro:Justru Lindungi Petani

- 15 Agustus 2022, 20:15 WIB
Burhan Landa
Burhan Landa /

Selama ini, ungkap Goro, komoditi rumput laut asal NTT ini dijual di daerah lain, kemudian orang diluar sana tahu bahwa rumput laut tersebut dari daerah lain, bukan NTT. Padahal kualitas rumput laut NTT adalah yang terbaik. Tingkat keragiannya lebih tinggi dari rumput lain daerah lain.

"Rumput laut kita yang dijual di luar daerah selain kualitasnya paling bagus, juga jumlahnya cukup besar. Namun selama ini orang tidak tahu bahwa itu rumput laut asal dari NTT," tandas Goro.

Goro melanjutkan, strategisnya surat yang dikeluarkan pada tanggal 1 Agustus itu, yakni juga melindungi petani rumput laut dari para spekulan yang membeli rendah harga rumput. Dan untuk saat ini dengan surat itu, diatur secara jelas tentang standart harga terendah rumput laut yang di patok Rp20.000 perkilo. Jika ada yang datang membeli dengan harga dibawah Rp20.000, maka ditolak.

Selain itu, tambah Goro, pihaknya selalu mengupdate harga rumput laut bagi petani. Untuk bulan ini harga perkilo rumput laut di pasaran Rp30.000. Nanti bulan depan akan diumumkan lagi harga terbarunya.

Goro menduga ada pengusaha dari luar yang merasa terganggu dengan aturan yang ada, karena mereka tidak bisa lagi leluasa untuk membeli rumput laut petani di NTT tanpa dengan informasi harga.

"Aturan dan surat yang ada, telah kami sosialisasikan kepada petani rumput laut. Justeru yang dilakukan Pemerintah ini untuk melindungi petani rumput laut," ujar Goro.

Sementara itu, Kepala DKP Kabupaten Alor, Sutiyo Ambao yang hendak dikonfirmasi tentang surat terbuka ini, pada Jumat 12 Agustus 2022 belum berhasil ditemukan.***

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x