Lagi, GMNI Flotim Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Adonara dan Lembata

- 15 April 2021, 22:50 WIB
Aktivis GMNI Flotim saat menyerahkan bantuan di posko pengungsian Desa Nelelamawangi, Kecamatan Ile Boleng
Aktivis GMNI Flotim saat menyerahkan bantuan di posko pengungsian Desa Nelelamawangi, Kecamatan Ile Boleng /Media Kupang/Eryck S.

MEDIA KUPANG - Setelah pada pekan lalu mendonasikan bantuan, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Flotim kembali menyalurkan bantuan lagi kepada korban bencana banjir bandang di Adonara, Kabupaten Flores Timur dan juga Kabupaten Lembata, pada Rabu, 14 April 2021.

Bantuan yang disalurkan tersebut berupa beras, air mineral, pakaian layak pakai, pampers bayi dan lansia, gula, tikar, makanan ringan dan yang lainnya.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI Flotim, Yulius Ninu Badin mengatakan, bantuan yang diberikan kepada para korban bencana banjir bandang di Adonara ini merupakan bantuan jilid 2. Yang mana, pada tanggl 4 April 2021 lalu, pihaknya juga mendistribusikan bantuan jilid 1 ke posko SDI Waiwerang serta Desa Narasaosina, Kecamatan Adonara Timur.

Baca Juga: Selamatkan Uang Negara, JPN Kejari Kalabahi Tunggu Banding

"Untuk jilid 2 ini, kami menyalurkan bantuan untuk tiga posko, yakni posko Desa Nelelamawangi dan Desa Nobo, Kecamatan Ile Boleng, serta posko Desa Oyangbarang, Kecamatan Wotan Ulumado," sebut Jhesan, sapaannya.

Menurut Jhesan, selain memberikan bantuan di Adonara, pihaknya juga menyalurkan bantuan lainnya untuk para korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Lembata, Provinsi NTT.

Untuk itu, dirinya juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para donatur seperti, Aliansi Masyarakat Balikpapan untuk Adonara (AMBURA), Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Flores Bagian Timur dan DPC GMNI Bulungan, Kalimantan Utara, yang telah mempercayakan kepada GMNI Flotim untuk mendistribusikan bantuan tersebut.

Baca Juga: PMKRI Alor Hibur Ratusan Anak Waisika Terdampak Badai Seroja

"Semoga kerja sama ini bisa terus terjalin dan bukan hanya untuk misi kemanusian saja, melainkan juga untuk misi-misi mulia lainnya," katanya.

Ia pun berharap agar bantuan yang diberikan pihaknya bersama para donatur kepada tiga posko di Adonara dan juga di Kabupaten Lembata ini, dapat disalurkan sampai ke tangan para korban bencana sehingga mereka bisa memanfaatkannya dengan baik.

Sementara itu, Kepala Desa Nelelamawangi, Ignasius Apolonaris Igo Gua, kepada media ini mengungkapkan bahwa, sejauh ini bantuan logistik masih bisa tercukupi, namun yang menjadi kendala yang dialami oleh pihaknya sekarang yakni kurangnya peralatan dapur. Selain itu juga, kurangnya bantuan susu untuk bayi, balita dan ibu hamil.

GMNI Flotim menyerahkan bantuan untuk korban bencana, yang diterima secara simbolis oleh Kepala Desa Nobo, Antonius Ebang
GMNI Flotim menyerahkan bantuan untuk korban bencana, yang diterima secara simbolis oleh Kepala Desa Nobo, Antonius Ebang Media Kupang/Eryck S.

Sehingga, dirinya yang juga merupakan koordinator di posko Desa Nelelamawangi ini, mengharapkan bantuan dan perhatian yang lebih khusus lagi kepada ibu hamil, bayi, balita dan juga para lanjut usia (lansia) karena menjadi skala prioritas utama.

Ignasius menjelaskan, di posko tersebut terdapat 405 jiwa pengungsi, dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 144, namun hanya memiliki satu buah Mandi Cuci Kakus (MCK) saja.

"Tetapi berkat bantuan dari pihak TNI dan Polri, saat ini sudah dibangun lima MCK lagi. Mudah-mudahan beberapa hari kedepannya, sudah bisa digunakan," tuturnya.

Baca Juga: Tekan Angka Penyebaran COVID-19, Bupati Sikka Resmikan Kampung Tangguh

Terkait kesehatan para pengungsi tersebut, Ignasius menambahkan, semua pengungsi dalam kondisi aman dan sehat karena tim dokter dan tenaga kesehatan selalu siaga 24 jam.

Tak hanya itu, dirinya juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada GMNI Flotim yang telah memberikan bantuan untuk korban bencana di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng.

"Kita tidak melihat dari berapa besar bantuannya, tetapi kehadiran mereka (GMNI Flotim) disini sudah membuktikan bahwa hati mereka juga sudah ada disini. Mudah-mudahan, kerja sama, persahabatan serta pertemanan tetap kita terjaga, tetap kompak selalu dan semoga bencana ini cepat berlalu," harapnya.

Baca Juga: SAR Hentikan Pencarian Korban Bencana Di Alor

Senada, Kepala Desa Nobo, Antonius Ebang juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada GMNI Flotim, yang sudah mau membantu para pengungsi di tempat tersebut.

"Sangat luar biasa, kami sangat berterima kasih kepada GMNI Flotim," ucapnya.

Menurut Antonius, ada 37 rumah yang terdampak akibat banjir bandang di Desa Nobo, yang dikategorikan dalam tiga bagian yakni, rusak berat sebanyak 21 rumah, rusak sedang sebanyak 5 rumah dan 11 lainnya merupakan rusak ringan. Sementara, jumlah pengungsi sebanyak 117 orang dan memiliki 45 KK.

Baca Juga: Wakil Menlu Rusia Peringati Kapal Perang AS untuk Jauhi Krimea lalu Sebut Itu untuk Kebaikan Mereka

Lebih lanjut Antonius menambahkan, sejauh ini para pengungsi juga sudah mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak termasuk pemerintah. Namun, mereka (para pengungsi) tersebut juga masih mengharapkan bantuan seperti kasur, bantal dan selimut, karena masih mengalami kekurangan.

"Kalau untuk obat-obatan, setiap hari ada pelayanan dari tenaga kesehatan. Jadi, kalau ada yang sakit pasti langsung diberikan obat dan dilakukan pemeriksaan kesehatan," jelasnya.

Dirinya pun berharap agar pemerintah daerah lebih memperhatikan lagi mengenai lumpur yang tertimbun di akses jalan desa, sebagai akibat dari banjir bandang tersebut. Dimana, mereka tak bisa membersihkannya menggunakan tenaga manusia, melainkan harus menggunakan alat berat.

Baca Juga: Penting untuk Disimak, 6 Hal Ini Membatalkan Puasa Tanpa Kamu Sadari

Sementara, untuk membersihkan lumpur dan tanah yang tertimbun di rumah-rumah penduduk yang terdampak, pihaknya sudah membersihkannya dengan secara manual.***

 

Editor: Eryck S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah