Baca Juga: Buka Isolasi Kampung Derok, Sertu Abilio Da Costa: Tidak Mungkin Orang Timor Leste yang Datang Bantu
Kesan terpencil, terisolasi dan tertinggal tentunya akan hadir dengan sendirinya dalam benak setiap orang kota yang baru mengunjugi Kampung Derok.
Menurut cerita warga setempat, lokasi itu tidak bisa diakses pada musim hujan. Penyebabnya adalah banjir.
Pasalnya banjir dari Lidak, Kabupaten Belu yang melintasi kali Derok dan Maukita menuju ke laut selama musim hujan tidak memungkin untuk diseberangi.
Tak jarang, warga setempat akan kekurangan bahan makanan karena terisolasi pada musim hujan.
“Kalau musim hujan dan banjir kami sering kekurangan makanan karena tidak bisa ke mana-mana dan terisolasi di sini. Kami memang punya uang, tapi tidak bisa menyeberang ke pasar atau kios,” ujar Ketua Adat Kampung Derok, Blasius Manek Halek.
Derok tidak hanya menyimpan kisah pilu bagi warganya di musim hujan yang kelimpahan air hingga banjir.
Baca Juga: Buka Isolasi Kampung Derok, Blasius: Saat Musim Hujan dan Banjir Kami Kesulitan Makanan
Keluar dari banjir di musim hujan, orang-orang Kampung Derok akan dilanda kekeringan dan kekurangan air bersih.
Stok air bersih setiap saat terus berkurang hingga sulit didapat pada musim kemarau. Tak jarang untuk mendapatkan setetes air minum, warga kampung harus berebutan dengan kawanan ternak di sepanjang kali.