Baca Juga: Kondisi Jalan Rusak Berat, Warga Desa Derok Faturene Harapkan Perhatian dari Pemerintah
Sementara kaum perempuan biasanya dua sampai tiga jeringan atau 15 liter dan satu jerigen (lima liter) bagi anak-anak.
Persoalan air bersih yang dihadapi oleh para penduduk Derok sudah pernah dicarikan solusi oleh pemerintah. Bantuan tandon air bagi setiap kepala keluarga adalah salah satu solusi yang diberikan pemerintah.
Bukan manfaat yang diperoleh warga melainkan beban. Pasalnya tarif yang dipatok oleh para pengusaha air bersih untuk bisa melayani penduduk Kampung Derok mencekik leher.
Rp 500 ribu adalah harga yang dipasang untuk satu tangki satu tangki yang berkapasitas 5000 liter air bersih.
Masuk akal tarif seperti itu jikalau dilihat dari jarak tempuh dan ekstremnya medan yang harus ditempuh oleh kendaraan pengangkut air bersih untuk mencapai pemukiman warga Kampung Derok.
Kesulitan air minum warga Kampung Derok ini diakui oleh Babinsa Desa Motadik, Kecamatan Biboki Anleu, Sertu Abilio Da Costa. Menurut dia, warga setempat hanya akan membeli air minum dari jikalau hendak mengadakan sebuah acara.
Baca Juga: Kekurangan Air Bersih Saat Musim Kemarau, Warga Kampung Derok TTU Terpaksa Minum Kencing Ternak
Sertu Abilio Da Costa mengatakan, “Memang air di sini sulit, apalagi bulan-bulan depan nanti air pasti sudah tidak ada. Ada acara-acara kalau mau datangkan tangki juga itu paling murah Rp 350 ribu. Bahkan sampai rp 500 ribu juga mereka upayakan karena air tidak ada.”
Dikisahkan Sertu Abilio Da Costa, sejak bertugas di wilayah itu pada tahun 2010 silam, air minum sudah menjadi persoalan yang lumrah.