MEDIA KUPANG – Salman Rushdie, sastrawan kelahiran India ditikam di leher dan badannya ketika memberi kuliah di New York, Amerika Serikat, Jumat 12 Agustus 2022. Ia dilarikan ke rumah sakit dan dioperasi, hingga kini belum bisa berbicara.
Rushdie memberi kuliah di hadapan ratusan peserta terkait kebebasan artistik di Institut Chautauqua New York. Seorang pria bernama Hadi Matar bergegas ke panggung lalu menikamnya.
"Saya tidak tahu dari mana datangnya. Ia lalu memukuli dadanya, menusuk dada dan lehernya," kata Bradley Fisher yang turut hadir dalam kuliah tersebut sebagaimana dilansir Reuters.
Baca Juga: Terungkap Percakapan Terakhir Irjen Ferdy Sambo dan Istri Diduga Picu Penembakan Terhadap Brigadir J
Kejadian itu membuat penulis Ayat-ayat Setan (The Satanic Verses) itu harus kehilangan salah satu mata, luka di dada, leher hingga saraf tangannya terputus. Kondisi Salman Rushdie benar-benar kritis.
Karya, Kontroversi, dan Penghargaan
Sastrawan kontroversial ini lahir di Mumbay, India, pada 19 Juni 1947. Salman Rushdie menempuh pendidikan di Rugby School, dan University of Cambridge dan mendapatkan gelar Master of Arts dalam bidang sejarah pada tahun 1968.
Grimus adalah novel pertama Rushdie yang diterbitkan pada 1975. Lalu, pada 1981 ia menerbitkan Midnight’s Children, novel yang mengisahkan kehidupan India modern. Novel ini membuat namanya makin dikenal.
Baca Juga: Kondisi dan Cara Menghadapi Kondisi Dalam Kehidupan