Berkaca dari Kesuksesan di Presidensi G20, Jokowi Diyakini Mampu Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi di ASEAN

- 29 Januari 2023, 20:40 WIB
Dunia Tengah Bergolak, Pengamat ini Ungkap Optimisme Jokowi Bakal Jadi Ketua ASEAN
Dunia Tengah Bergolak, Pengamat ini Ungkap Optimisme Jokowi Bakal Jadi Ketua ASEAN /Miju/Tangkapan layar Instagram @jokowi

MEDIA KUPANG - Saat ini Jokowi sebagai Ketua ASEAN 2023. Padahal situasi dunia saat ini sedang bergolak.

Meski demikian, Jokowi diyakini mampu membawa Indonesia memberikan yang terbaik.

Keyakinan ini bukan tanpa alasan, karena sebelumnya, Jokowi telah terbukti dalam kepemimpinan Presidensi G20 tahun 2022.

Dilansir dari Antara News, Pengamat Hubungan Internasional Teuku Faizasyah meyakini Presiden Joko Widodo mampu membawa Indonesia sebagai Ketua Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di tengah kondisi dunia yang tengah bergolak saat ini.

Baca Juga: Masa Pancaroba Berpotensi Terjadi Cuaca Extrem , BMKG Ingatkan Agar Waspada

“Memang kondisi saat ini tidaklah mudah. Namun Indonesia akan mengupayakan yang terbaik di saat memimpin ASEAN di tahun 2023. ASEAN yang stabil dan berkemakmuran akan dengan sendirinya berkontribusi bagi perdamaian dan pertumbuhan ekonomi
di Indo Pasifik,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu 29 Januari 2023.

Teuku berpendapat Indonesia akan berupaya secara optimal dalam memberikan kontribusinya terhadap beberapa isu-isu strategis, sembari menguatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN.

“Kalau berangkat dari tema, Indonesia ingin memastikan ASEAN bisa tetap mengambil peran di berbagai isu strategis di kawasan, seraya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara,” jelasnya.

Baca Juga: Samanhudi Anwar diduga Jadi Otak Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Warganet : Baru keluar eh masuk lagi!

Dia meyakini di tengah banyaknya ketidakpastian global saat ini, Indonesia pasti akan melakukan yang terbaik dan menjalankan peran kepemimpinan, seperti yang Presiden RI sudah tunjukkan saat memimpin G20.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan tidak mudah bagi Indonesia untuk menjadi Ketua Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun ini di tengah kondisi dunia yang tengah bergolak.

"Kita telah menjalankan presidensi G20 dengan baik, dan tahun ini Indonesia menjadi Ketua ASEAN di tengah-tengah situasi global yang sangat tidak mudah," ucap Presiden dalam pembukaan kegiatan Kick Off Keketuaan ASEAN-Indonesia 2023 yang digelar di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu 29 Januari 2023.

Baca Juga: Kamaruddin Bongkar Modus Gerakan Bawah Tanah untuk Pengaruhi Jaksa dan Hakim dalam Kasus Sambo

Presiden Jokowi berpandangan, saat ini Indonesia menjadi ketua ASEAN di tengah situasi krisis ekonomi, energi, pangan, dan peperangan antara Ukraina dan Rusia.

Jokowi meyakini ASEAN masih diperlukan dan relevan bagi rakyat, kawasan, dan dunia. Selain itu, dia berharap ASEAN terus memberikan sumbangsih bagi perdamaian dan stabilitas serta perekonomian di Indo-Pasifik.

"Bahwa ASEAN akan terus dapat menjaga pertumbuhan ekonomi dan Asian matters, epicentrum of growth," kata Presiden Jokowi.

Dikutip dari wikipedia, Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara) (bahasa Inggris: Association of Southeast Asian Nations, ASEAN) adalah organisasi geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Asosiasi ini didirikan di Bangkok, Thailand pada tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Perbara oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan kestabilan di tingkat regional, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan cara yang damai.

Perbara meliputi wilayah daratan seluas 4,46 juta km², dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta jiwa.

Luas wilayah laut Perbara tiga kali lipat dari luas wilayah daratannya. Pada tahun 2010, kombinasi nominal PDB Perbara telah tumbuh hingga AS$1,8 triliun.

Jika Perbara adalah entitas tunggal, maka mereka akan duduk sebagai ekonomi terbesar ke-9 setelah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Jerman, Prancis, Brasil, Britania, dan Italia. ***

Editor: Fredrik Bau

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x