G-20 tanpa Rakyat Pertentangan Ideologis antar Organ Mahasiswa lagi Represi Aparat serta Organisasi Sipil

- 24 November 2022, 17:30 WIB
Aliansi Indonesian People Assembly-Kupang berdemonstrasi di depan Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur. Kupang, 16 November, 2022
Aliansi Indonesian People Assembly-Kupang berdemonstrasi di depan Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur. Kupang, 16 November, 2022 /AM/IPA NTT

Dalil Penolakan Group of Twenty oleh Indonesia People Assembly-Kupang

Krisis finansial dalam tubuh sistem kapitalisme internasional semakin memonopoli dan terus melahirkan krisis baru. Menghasilkan api perang yang berimbas pada perampasan. Merugikan berbagai negeri dan seluruh rakyat tertindas dunia.

Pembentukan G-20 merupakan wujud nyata dari kegagalan negeri-negeri yang tergabung dalam G-Tujuh dalam mencari solusi atas krisis yang dihadapi. G-Tujuh di bawah komando imperialis nomor wahid Amerika Serikat adalah otak dari lahirnya G-20. Group of Twenty merupakan forum kerja sama multilateral terdiri atas 19 negara utama dan Uni Eropa.

Anggota G-20 terdiri atas Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, China, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Perancis, Turki, dan Uni Eropa. Sejarah pembentukan Group of Twenty tidak terlepas dari kekecewaan komunitas internasional terhadap kegagalan G-Tujuh dalam mencari solusi permasalahan krisis ekonomi setelah 1998.

Pada 13-16 November 2022 telah diselenggarakan G-20 di Bali di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Penyelenggaraan dilangsungkan saat situasi dunia tengah dilanda resesi global seiring makin parahnya krisis energi, pangan dan melonjaknya utang global akibat dikte kebijakan moneter dan ekonomi Amerika Serikat.

Pertarungan di antara negeri imperialis semakin sengit. Perang proksi imperialis Amerika di Ukraina melawan Rusia terus berlangsung, beriringan dengan makin tingginya tensi ketegangan militer di Indo-pasifik melalui provokasi, intimidasi dan hasutan perang yang dilakukan oleh Amerika dan sekutunya. Perebutan pasar kapital, barang dan jasa dunia antara imperialis pimpinan Amerika Serikat versus imperialis Tiongkok-Rusia sebagai kekuatan baru dunia turut mewarnai geopolitik global.

Kekuatan imperialis utama pimpinan Amerika Serikat yang tengah mengalami kemerosotan akan ngotot memaksakan kepentingan mereka di atas segalanya, termasuk mengisolasi kekuatan Tiongkok dan Rusia. Agenda Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty yang baru saja berakhir memprioritaskan tiga isu utama, yakni rancangan kesehatan global, transisi energi terbarukan, dan transformasi digital.

Cerita dari Pinggiran Indonesia Timur
Dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Grup Duapuluh, provinsi Nusa Tenggara Timur akan menjadi pemuas napsu serakah negara-negara maju demi menjawab kepentingan energinya. Dalam menjawab transisi Energi Baru Terbarukan menggunakan energi listrik berkelanjutan, Nusa Cendana menjadi sasaran eksploitasi penyediaan sumber energi panas bumi-tersedia 28 titik di Nusa Tenggara Timur-untuk pembangunan pembangkit listik bertenaga panas bumi atau geothermal demi menunjang pemenuhan listrik industri.

Pemerintah akan menjadikan Pulau Flores sebagai prioritas utama pemenuhan energi listrik. Kebijakan tersebut tertuang dalam komitmen pemerintah Indonesia mengembangkan potensi energi panas bumi. Dalam kebijakan Energi Nasional, pemerintah menargetkan pada tahun 2025, sebanyak 7.200 MWe listrik akan dihasilkan dari energi panas bumi.

Ekspansi di Pulau Timor melalui proyek Perusahaan Listrik Tenaga Uap-Timor-1 yang sementara berjalan membutuhkan biomassa dari kayu Kaliandra Merah, Lamtoro dan Gamal. Atas dasar itu negara melalui lembaga pendidikan menempatkan Universitas Nusa Cendana sebagai pemasok kayu tersebut, letaknya berada di hutan adat masyarakat Pubabu. Konflik status hutan Pubabu telah mencapai 35 Tahun antara rakyat pubabu versus Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup dan Pemprov Nusa Tenggara Timur.

Halaman:

Editor: Ardy Milik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x