Baca Juga: Dulu Tinggal di Rumah Reot, Ibu Yasinta Seorang ODGJ di Belu Akhirnya Dapat Rumah Layak Huni
Menanggapi Ewalde soal dana senilai Rp150 juta, Sekda Kota Kupang, Fahrensy Funay mengatakan, tidak tahu samasekali soal dana bantuan tersebut.
“Bantuan seroja senilai Rp150 juta untuk Pemkot Kupang itu langsung diterima Wali Kota. Selanjutnya penggunaan, tidak tahu,” kata Funay.
Tampak kompak, hal itu pun ditegaskan Kepala Bappeda Kota Kupang, Ama Raja. Ia bilang, “maaf, kami tidak tahu,” katanya sebagaimana dilansir Victory News.
Sedangkan dana sosial dari Indomaret dan Bank Indonesia yang totalnya mencapai Rp860 juta, diungkapkan salah satu anggota DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudoe.
“Uangnya hilang begitu saja, tidak ada pertanggungjawaban penggunaan dan peruntukkannya,” kata Yeskiel.
Sekda Kota Kupang kembali menanggapi, “bantuan-bantuan itu tidak pernah tercatat dalam aset dan tidak tahu penggunaannya,” tegas Funay.
Atas temuan-temuan terkait ‘hilangnya’ dana bantuan bagi korban badai seroja di Kota Kupang, DPR meminta inspektorat untuk segera melakukan audit.
“Inspektorat segera menindaklanjuti itu. Bila perlu APH (Aparat Penegak Hukum) saja yang turun tangan,” tegas Yuven Tukung, salah satu anggota DPRD Kota Kupang.***