“Jadi data korban meninggal 131 orang,” katanya sebagaimana dilansir Antara.
Baca Juga: Istri Ferdy Sambo Jadi Tahanan Kejaksaan Agung di Rutan Salemba, Putri Candrawathi Sakit?
Ia pun menyinggung perbedaan data antara Polri dan pihak rumah sakit. Mengingat, data Polri hanya mencatat korban yang dibawa ke rumah sakit.
Ternyata, ada 12 korban meninggal dunia yang tidak difasilitasi pihak kesehatan. “Nonfaskes menjadi penyebab selisihnya setelah semalam dilakukan pencocokan data bersama dinas kesehatan, tim DVI, dan direktur rumah sakit.”
Diberitakan sebelumnya, Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, diselimuti kabut gas air mata. Orang-orang berhamburan, seperti ingin melarikan diri.
Peristiwa itu terjadi dalam laga Arema vs Persebaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Laga itu berakhir dengan skor 2-3. Tak hanya itu, ada terluka bahkan meninggal dunia.
Mengapa terjadi demikian? Menyaksikan kekalahan timnya, ketika wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir, Aremania memasuki lapangan Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga: Daftar Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo Cs yang Mengenakan Rompi Merah Kejaksaan Agung
Kerusuhan pun terjadi, suporter Arema tampak tak mengendalikan diri. Untuk membendung suporter, polisi menembakkan gas air mata.
Tidak sedikit yang didorong, dipukul, bahkan ditendang hingga terpelanting ke tanah. Dalam kondisi yang demikian, gas air mata terus ditembakkan polisi.