Dengannya, Polri mengklaim bahwa 132 orang yang meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan tidak disebabkan oleh ledakan gas air mata yang ditembakkan polisi.
Klaim itu didasarkan pada “penjelasan para ahli, dokter spesialis yang menangani para korban, baik korban yang meninggal dunia maupun korban yang luka.”
Selain itu, Irjen Dedi mengatakan, klaim itu juga datang “dari dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit THT, dan juga spesialis penyakit mata, tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata.”
Lantas, apa penyebab ratusan orang meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan?
Irjen Dedi bilang, korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan disebabkan karena kekurangan oksigen akibat berdesak-desakan.
“Penyebab kematian adalah kekurangan oksigen. Karena terjadi berdesak-desakan. Kemudian terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan, yang mengakibatkan kekurangan oksigen pada pintu 13, pintu 11, pintu 14 dan pintu 3,” tutupnya.***